Jakarta - Kisruh SLTP 56 Melawai mengundang sejumlah keprihatian. Dua karangan bunga duka cita pun menghiasi pagar SLTP 56 yang tergembok rantai.Kedua karangan bunga itu bertuliskan "Turut Berduka Cita". Salah satunya berasal dari Ikatan Alumni 234 ITB, sedangkan satunya lagi dari Aliansi Guru Independen.Sementara para siswa dan guru tampak serius dan tertib belajar mengajar di taman yang terletak di depan Kampus Program pelayanan Bahasas Universitas Indonesia Blok M Jakarta Selatan, Kamis (22/4/2004).Meski disiram terik sinar matahari yang panas, tidak ada siswa maupun guru yang mengeluh. Raut wajah mereka tetap memancarkan semangat.Tidak ketinggalan para pedagang makanan dan asongan yang juga ikut bersemangat menjajakan jualannya dengan berjejer di sekitar lokasi belajar.Sedangkan di depan bangunan sekolah SLTP 56 Melawai, beberapa aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di depan pagar yang masih digembok rantai.Di pintu gerbang SLTP 56 tampak sebuah spanduk Pemda DKI terbentang. Tulisannya: "Silakan pilih SMPN se-DKI Jakarta, tanpa pungutan dan dapat subsidi pembebasan biaya pendidikan, tempat pendaftaran: SMPN 12 jalan Wijaya 9 nomor 50".Mungkin ini yang menjadi pemicu isu penculikan yang sedang beredar di SLTP 56. Koordinator Tim Advokasi 56 Lies Sugeng sebelumnya mengatakan arti kata culik bisa jadi bukan berarti fisik, melainkan provokasi agar para siswa segera mendaftar ke SMPN 12.
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini