Sejak pagi, ratusan orang memang telah menunggu kedatangan kereta tersebut, hendak melampiaskan kemarahannya terhadap ulah suporter Persebaya yang telah membuat kerusakan dan penganiayaan di Solo dan sekitarnya saat melintas dari Surabaya menuju Bandung, Jumat lalu.
Ratusan orang tersebut ada yang menunggu di sepanjang rel KA namun ada juga yang menunggu di stasiun-stasiun pemberhentian KA. Mereka telah bersiap membawa pecahan-pecahan batu untuk dijadikan senjata pelemparan.
Β
KA khusus pengangkut suporter Persebaya tersebut melaju cepat saat melintas di Solo dan sekitarnya. Kereta tersebut tidak dihentikan sama sekali untuk mengurangi risiko perusakan dan benturan massa. Jendela-jendela gerbong juga ditutup kain. Tidak ada satupun penumpang di luar gerbong seperti yang terjadi pada hari Jumat lalu.
Setiba di Stasiun Purwosari yang merupakan stasiun KA pertama di Solo dari arah selatan, sekitar pukul 09.20 WIB, ratusan warga yang telah menunggu langsung melakukan pelemparan ke arah kereta yang melaju cepat. Polisi yang disiagakan untuk, penjagaan hanya berjumlah belasan sehingga tidak bisa mengendalikan aksi massa.
Pelemparan rupanya tidak hanya terjadi di Solo, sebab setibanya di Solo banyak kaca jendela kereta yang telah pecah, berlubang atau retak karena terkena lemparan.Demikian juga selepas dari Stasiun Purwosari, warga yang menunggu di sekitar rel KA juga menjadikan kereta tersebut bulan-bulanan pelemparan.
(mbr/anw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini