Jakarta - Kemenangan Wiranto menjadi calon presiden dari Partai Golkar mengubah peta politik terkait persaingan menuju kursi presiden RI 2004-2009. Bisa jadi, sejumlah calon presiden kembali makin mengutak-atik paket yang akan dibawanya. Sebelumnya, banyak politisi memperkirakan Akbar Tandjung akan menjadi pemenang konvensi dan menjadi calon presiden Golkar. Para politisi dan juga para calon presiden membuat pilihan-pilihan di mana Akbar Tandjung diperkirakan akan maju sebagai calon presiden Golkar. Namun, kenyataannya, Rabu (21/4/2004) dini hari, Wiranto-lah yang maju menjadi calon presiden dari Partai Beringin itu. Hasil konvensi Golkar ini memang sengaja ditunggu-tunggu oleh semua partai politik, termasuk PDIP, karena akan sangat menentukan pilihan-pilihan paket capres-cawapres. Wajar, Golkar sudah hampir pasti menjadi pemenang Pemilu 2004 dengan perolehan 21 persen suara. Salah satu yang menarik untuk diamati atas kemenangan Wiranto ini, adalah gerak-gerik para pentolan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Maklum, partai besutan NU ini menjadi rebutan beberapa partai politik. Siapa pun calon presiden yang bisa menaklukkan hati PKB, kemungkinan dialah yang akan menjadi pemenang presiden. Saat ini, PKB memang masih mencalonkan Gus Dur sebagai calon presiden. Namun, diduga Gus Dur akan terganjal peraturan tentang kesehatan. Makanya, PKB telah menyusun skenario kedua, apabila Gus Dur batal maju. Nantinya, Gus Dur akan menunjuk penggantinya. Bisa mungkin, tokoh yang akan ditunjuk adalah capres dari partai lain, sementara PKB hanya memasang calon wapres. Dan inilah isu yang tengah santer tersiar. Ada sejumlah nama yang sudah disiapkan menjadi calon wapres dari PKB. Nama yang santer adalah KH Salahuddin Wahid alias Gus Solah. Ada juga nama Hasyim Muzadi, meski nama ketua umum PBNU ini tidak terlalu nyaring terdengar. Jika PKB hanya mematok calon wapres, lantas siapa yang akan diusung menjadi calon presiden? Pilihan terhadap Wiranto, tampaknya sangat besar kemungkinannya. Gus Dur bisa saja menunjuk Wiranto, apalagi kedua tokoh ini sangat sering bertemu. Selain itu, Wiranto juga rajin mendatangi kiai-kiai NU. Bisa jadi, para kiai penting NU yang kini tengah berkumpul di Pondok Pesantren Qomarul Huda, Lombong Tengah, NTB juga akan sepakat memilih Wiranto. Wakil Ketua Umum DPP PKB Mahfud MD mengaku, pihaknya masih akan membahas tentang kemungkinan Wiranto sebagai calon presiden. "Itu masih akan kita bahas," kata Mahfud saat ditanya peluang PKB memilih Wiranto. Meski masih akan dibahas, yang perlu diingat, keputusan PKB akan sangat tergantung Gus Dur dan para kiai NU. Jika duet Wiranto dengan cawapres PKB benar-benar menjadi kenyataan, maka tentu pasangan ini diduga akan bisa mengalahkan paket calon presiden lainnya. Kita tunggu saja apa kata Gus Dur dalam waktu dekat. Namun, saat ini, PKB memang sedang banyak pilihan. Selain kemungkinan dilamar Wiranto dan Golkar, PKB juga dilirik oleh PDIP yang telah mencalonkan Megawati sebagai calon presiden. Gus Dur sebagai tokoh PKB telah didekati tokoh elit PDIP, seperti Taufiq Kiemas. PKB akan ditawari calon wapres. Bila memang Gus Dur menganggukkan kepala untuk tawaran PDIP ini, bisa jadi pasangan Megawati dengan calon wapres dari PKB juga akan bisa mengalahkan pasangan lain. Apalagi PDIP saat ini sangat menunggu anggukan kepala PKB itu, sambil juga melakukan pendekatan kepada PPP. Namun, kemungkinan Gus Dur menggabungkan PKB kepada PDIP, peluangnya lebih kecil dibanding menggabungkan PKB kepada Golkar. Ingat, Gus Dur masih menyimpan dendam terhadap Megawati. Selain didekati dua partai raksasa itu, PKB juga sedang dilirik oleh paket SBY-Kalla. Sejumlah pertemuan Gus Dur dengan SBY juga telah digelar beberapa waktu lalu. Namun, akhir-akhir ini, tampaknya komunikasi antara Gus Dur-SBY kembali melemah, setelah SBY memutuskan untuk bergabung dengan Kalla. PKB juga akan didekati oleh Amien Rais, yang kini juga menetapkan hatinya untuk tetap maju sebagai calon presiden. Amien disokong Muhammadiyah dan kemungkinan besar akan disokong oleh PKS. Berbagai pertemuan fungsionaris PAN dengan PKS juga telah dijalin. Namun, gabungan PAN dan PKS belum bisa mengorbitkan Amien menjadi RI 1. Salah satu caranya, PAN dan PKS harus mengajak PKB. Dari berbagai tawaran itu, manakah yang akan diambil Gus Dur? Masih ada beberapa hari lagi bagi Gus Dur untuk menimbang-nimbang berbagai tawaran itu. Sampai sekarang, sikap Gus Dur sangat sulit ditebak, karena politisi ini kaya dengan berbagai manuvernya.
Wiranto Pengaruhi Duet SBY-Kalla Kemenangan Wiranto sebagai capres Golkar ini juga akan mempengaruhi peluang duet SBY-Kalla. SBY yang telah maju menjadi capres Partai Demokrat (PD) ini akan bersaing dengan Wiranto. Sama-sama jenderal purnawirawan. Namun, Wiranto lebih senior dan diduga jaringan Wiranto lebih banyak dibanding SBY. Apakah SBY akan mengubah kebijakannya atau tetap maju dengan meneguhkan duetnya dengan Kalla? Belum jelas. Yang pasti, menurut sumber
detikcom, kemenangan Wiranto ini akan menjadi bahasan dalam pertemuan Tim Nasional (Timnas) SBY dan Tim Sukses Kalla hari ini, Rabu (21/4/2004). Kemenangan Wiranto juga bisa jadi akan mengubah peta di tubuh PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Memang, partai ini kemungkinan besar akan menyokong Amien yang dinilai PKS sebagai tokoh yang layak menjadi presiden. Namun, dengan kemenangan Wiranto dalam konvensi ini, bisa jadi akan bisa menggaungkan nama Wiranto. Sebelumnya, Wiranto telah dicalonkan PKS Sulawesi Utara (Sulut) sebagai calon presiden. Wiranto juga sempat didukung oleh politisi-politisi muda di DPP PKS, seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah. Sebelumnya, Ketua Umum PKS Hidayat Nurwahid juga pernah menyatakan, partainya bisa mungkin berkoalisi dengan capres dari Golkar, asal partai itu tidak mencalonkan Akbar Tandjung. Kemenangan Wiranto diyakini akan membuat para calon presiden akan menyusun skenario dan strategi baru.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini