PKBI Jateng Telah Tangani 50.000 Kasus Aborsi

PKBI Jateng Telah Tangani 50.000 Kasus Aborsi

- detikNews
Selasa, 20 Apr 2004 22:09 WIB
Semarang - Sejak berdiri tahun 1992, Pusat Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng telah menangani sekitar 50.000 kasus aborsi. Tindakan aborsi dilakukan untuk menolong masyarakat, khususnya menyelamatkan jiwa ibu. Menurut Ketua Pengurus Harian PKBI Jateng Dr. Hartono Hadi Saputro, SpUG, tarif aborsi dari Rp 0 sampai Rp 1,6 juta. Sekitar 20 - 30 persen dari yang melakukan aborsi, lanjut dia, tidak membayar alias gratis. Kebanyakan dari mereka adalah kalangan miskin seperti istri tukang becak, pedagang asongan, dan buruh. Mereka melakukannya karena sudah mempunyai anak dengan jumlah yang cukup."Kami tidak main-main, maksudnya, kami tidak asal melakukan aborsi. Kami punya standar yang mana boleh melakukan aborsi dan mana yang tidak. Termasuk motif apa yang mendasari mereka melakukannya," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Jl. Jimbawan Raya Semarang, Selasa (20/04/2004).Untuk itu, PKBI mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu sebelum pasutri memilih aborsi. Misalnya, mereka benar-benar pasutri yang sah dengan menunjukkan surat nikah dan Kartu Keluarga. Kemudian, mereka juga diwajibkan konseling untuk menentukan pilihan antara aborsi atau tidak."Istilahnya, aborsi dengan catatan. Jadi tidak sembarang orang bisa melakukannya. Mereka yang datang kami tanyai surat rujukan dari dokter atau bidan mana agar jelas statusnya. Kalau tidak ada surat rujukan kami tidak mau melakukannya," katanya.Langkah aborsi ditempuh untuk menghindari praktik negatif. Misalnya, pergi ke dukun pijat atau minum obat ilegal. "Setelah aborsi, biasanya kami menawarkan pada mereka untuk memakai alat kontrasepsi. Bagi yang beranak satu diharapkan memakai IUD, anak dua memakai susuk, dan anak tiga memakai MOP/W (Medio Operasi Pria/ Wanita)," jelasnya.Dikatakan Hartono, PKBI hanya menolong orang sekali seumur hidup. Mereka yang sudah pernah melakukan aborsi di PKBI tidak bisa mengulang lagi. Hal itu dilakukan agar pasutri tidak main-main dengan masalah kehamilan dan hubungan badan. (rif/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads