"Setelah 1x24 jam anak saya tidak pulang, saya langsung lapor ke Polsek Cengkareng. Saya juga sudah ke orang pintar untuk mencari tahu keberadaan anak saya," kata Ade di rumahnya, Jalan Kapuk Pasar Darurat RT 2 RW 12, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, (20/1/2010).
Ade mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus hilangnya Eka. Ade pernah mendengar informasi kalau Eka pernah berada di Bekasi. Namun setelah dicek, ternyata tidak ditemukan.
"Saya mintalah polisi bisa benar-benar mencari anak saya," pintanya.
Akhirnya, lanjut Ade, keluarga menyebarkan brosur yang bertuliskan anak hilang dengan gambar wajah Eka. Brosur itu sudah disebarkan di Jakarta, Cikarang, Tambun, dan Bekasi.
Namun hingga kini, keberadaan Eka masih belum diketahui. Pada 13 Januari, Ade melapor ke Komnas PA dan bertemu dengan Sekjen Komnas PA Arist Merdeka Sirait.
Komnas PA kemudian mengirim surat untuk meminta Polsek Cengkareng menindaklanjuti laporan hilangnya Eka.
"Saya sangat berharap anak saya dapat segera ketemu dalam keadaan sehat. Karena ini sangat mengganggu saya. Kerja jadi tidak konsen kepikiran terus. Istri saya juga sedih terus," ungkapnya.
(gus/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini