Tahun 2003, Ratusan Ribu Siswa Tidak Lulus UAN, Tahun Ini?

Tahun 2003, Ratusan Ribu Siswa Tidak Lulus UAN, Tahun Ini?

- detikNews
Selasa, 20 Apr 2004 10:24 WIB
Jakarta - Ujian Akhir Nasional (UAN) benar-benar membuat pelajar SMP dan SMA stres. Orangtuanya pun tentu saja ikut-ikutan menanggung beban sang anak. Apa lacur, sebab ancaman tidak lulus akibat UAN tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu.Coba kita buka data UAN pada 2003. Kala itu UAN baru pertama kali digelar, menggantikan Ebtanas. Semua mata pelajaran harus rata-rata minimal mendapat nilai 6. Sedangkan ujian mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, soalnya dipasok dari pusat dan rata-rata kelulusan minimal 3,01.Nah, begitu pengumuman digelar, isak tangis para siswa terdengar di mana-mana. Bagaimana tidak? Jumlah siswa yang tidak lulus UAN melonjak gila-gilaan.Misalnya saja di di Kota Malang, Jatim. Jumlah siswa yang tidak lulus mencapai 6.885 siswa. Ingin data yang lebih heboh? Dari Jawa Barat dilaporkan 27.164 siswa sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dinyatakan tidak lulus UAN. Di Lampung lebih dari 10.000 siswa sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), sekolah menengah umum (SMU), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak lulus UAN.Di DI Yogyakarta, sebanyak 828 siswa siswa SMU, SMK, dan madrasah aliyah (MA) tidak lulus alias 3,15%. Persentase siswa yang tidak lulus UAN ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang masih menggunakan sistem Ebtanas.Di Kabupaten Kediri (Jatim), jumlah siswa yang tidak lulus mencapai 72 siswa atau sekitar 2,29%. Sementara di Kalimantan Tengah, jumlah yang tidak lulus lebih hebat lagi, yaitu berjumlah 918 orang alias 10,54% atau melebihi rata-rata nasional!Tahun 2003, minimal kelulusan untuk 3 mata pelajaran yang dipasok pusat 3,01. Sedangkan siswa tidak lulus UAN, tetap boleh melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi dengan berbekal surat tanda kelulusan (STK). Lha tahun ini, lulus diperberat. Nilai kelulusan UAN naik menjadi 4,01! Yang tidak lulus UAN, juga tidak bisa lagi mendapat STK, Alias, mereka tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Mereka harus mengulang pelajaran kelas 3 lagi.Tak ayal, jika "proyek" UAN senilai Rp 260 miliar plus pungutan dari siswa Rp 30-50 ribu/orang itu, membuat stres pada siswa, guru, dan orangtua! Anda juga turut stres? Ceritakan pada kami di redaksi@staff.detik.com. (nrl/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads