Kasus SMPN 56, Sutiyoso akan Gugat Guru Nurlela

Kasus SMPN 56, Sutiyoso akan Gugat Guru Nurlela

- detikNews
Selasa, 20 Apr 2004 01:43 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso akan menuntut Nurlela, guru SMPN 56 Melawai yang ngotot bertahan. Langkah itu diambil karena Nurlela dinilai telah mengeksploitasi siswa-siswi SMPN 56 untuk mogok belajar dan berunjuk rasa."Kita akan tuntut orang-orang yang terlibat di situ, juga Nurlela, secara pidana. Mereka sudah mengeksploitasi anak-anak secara tidak bertanggung jawab," tegas Sutiyoso kepada wartawan di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Senin (19/4/2004).Lebih lanjut, Sutiyoso menegaskan, ke-64 murid SMPN 56 yang masih bertahan di gedung sekolahnya di Jl. Melawai Raya, tidak akan diakui sebagai murid SMPN 56. "Sekolah itu dianggap ilegal oleh Depdiknas. Anak-anak itu tidak akan pernah mendapat rapor dan pengakuan atas proses kegiatan belajar mengajar di tempat itu," tegasnya.Sutiyoso juga heran mengapa ke-64 siswa itu menolak pindah dari Melawai, padahal menurutnya mereka sudah diberi penawaran yang sangat baik. "Mereka sudah ditawarkan untuk pindah ke SMPN 12 yang favorit, atau pindah ke sekolah yang terdekat dengan mereka tapi tidak mau. Itu kan aneh," tuturnya dengan nada emosi.Sementara itu, Kepala Humas dan Protokoler Pemprov DKI Jakarta, Muhayat menegaskan, gugatan terhadap Nurlela sedang diproses oleh Biro Hukum Pemprov. "Yang dituntut nanti macam-macam, analisis hukumnya sedang diproses oleh Biro Hukum," jelas Muhayat.Untuk diketahui, pada Minggu (18/4/2004) dini hari, Dinas Tramtib DKI Jakarta telah menduduki gedung SMPN 56 di Jl Melawai Raya, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mengetahui peristiwa ini, tak lama para siswa, orang tua murid pun berdatangan ke lokasi. Suasana sempat memanas dan terjadi aksi pelemparan, namun tidak berujung pada bentrok fisik. (ani/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads