"Biasanya lidah saya terlipat," ujar Boediono sambil tertawa, saat makan malam bersama wartawan beberapa waktu lalu.
Namun tak menerima doorstop, bukan berarti enggan diwawancara wartawan. Jika ingin memberi keterangan, Boediono lebih menyenangi menggelar konferensi pers. Duduk rapi, dan telah menyiapkan kata-kata apa yang akan diucapkan kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak jadi Wapres, Boediono memang senang memberi keterangan dengan kalimat yang berurut dan sistematik. Tak heran jika memberi sambutan acara, Boediono kerap kali memakai teks yang telah disiapkan.
Atau jika acara dadakan, kertas yang berupa poin-poin penting telah tersedia. Bahkan saat menggelar konferensi pers, kesimpulan singkat yang tertulis di kertas sudah disusun, dan siap dibagikan ke wartawan.
Meski tak seintens wapres sebelumnya, Boediono juga menggelar konferensi pers tiap hari Jumat.
"Akhir-akhir ini jarang, tapi nanti akan kita lakukan lagi," janji Boediono.
Sejak kasus Century mencuat, Boediono memang 'terkesan' menghindari wawancara yang tak direncanakan. Doorstop biasa dilakukan wartawan untuk mencegat nara sumber untuk memberi
keterangan. Wawancara jenis ini adalah wawancara 'dadakan' yang dilakukan para pemburu berita, dengan waktu yang terbatas, untuk menanyakan isu-isu terbaru.
(gun/nwk)