Dalam posting 6 Januari 2010 ditulis Bedjo menghadiri rapat terbatas bersama Heru Atmojo, eks tapol PKI dari Paguyuban Korban Orde Baru, Sumarsih, ketua Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK), dan Casman, mantan anggota pasukan Cakrabirawa.
"Kami dari YPKP 65 sangat keberatan atas pencatutan nama Bedjo Untung selaku Ketua YPKP 65 yang mengadakan rapat bersama kawan-kawan lainnya apalagi dihubungkan dengan agenda kebangkitan PKI. Kawan-kawan yang tertera di pernyataan itu juga tidak pernah hadir di dalam pertemuan yang dimaksud oleh โPartai Komunis Indonesia 2010'," demikian rilis YPKP 65 yang diterima detikcom, Senin (18/1/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meminta pengelola Facebook Partai Komunis Indonesia 2010 harus menghentikan penyudutan korban tragedi 1965 secara terselubung. Cara-cara itu biasa digunakan oleh militer yang anti hak asasi manusia (HAM)," tuntut YPKP 65.
Facebook Partai Komunis Indonesia 2010 sebelumnya juga menuai protes soal pencatutan nama sejumlah aktivis prodemokrasi. Diantaranya presidium Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) Sumarsih yang juga membantah menghadiri rapat seperti yang ditulis pada posting 6 Januari 2010 itu.
(Rez/her)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini