Aksi ini diikuti sejumlah elemen mahasiswa, pemuda dan masyarakat, bertempat di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2010).
Massa membawa poster bergambar Sri Mulyani dengan taring drakula dan diberi tulisan "Artis maling Century", serta poster bergambar Boediono yang juga diberi taring drakula bertuliskan "Biarkan rakyat mengadili. Mundur."
Poster itu ditempel di pagar DPR. Beberapa orang tampak memakai kaos hitam bertuliskan "Tolak SBY."
Dalam aksinya, seorang seniman membacakan puisi berjudul Negeri Para Bedebah, karya Adhie Massardie dan massa menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
"Kebijakan yang diambil Sri Mulyani selaku menteri keuangan dalam kasus Century sungguh sulit dimaafkan karena dalam kebijakan itu pemerintah telah memfasilitasi para perampok untuk merampok uang rakyat," kata koordinator aksi, Taufik.
Sri Mulyani juga dituntut menyampaikan permohonan maaf karena ulahnya.
Massa duduk-duduk sambil mendengarkan orasi dan lagu-lagu. Akibatnya, lalu lintas Gatot Subroto ke Slipi menjadi tersendat karena massa memakan sepertiga badan jalan. Aksi saat ini masih berlangsung dan dijaga 50 polisi.
(aan/nrl)