Lebih baik Punya Pemimpin yang Buta Mata Ketimbang Buta Hati

Lebih baik Punya Pemimpin yang Buta Mata Ketimbang Buta Hati

- detikNews
Jumat, 08 Jan 2010 13:04 WIB
Jakarta - Sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terus menjadi kenangan. Segala kebaikan mantan presiden ke-4 Indonesia itu terus diperbincangkan, termasuk kenangan tatkala dia masih jadi presiden.

"Lebih baik saya punya presiden yang buta matanya daripada presiden yang buta hatinya," kata anggota DPD RI yang juga sahabat Gus Dur, Ferry Tinggogoy.

Hal tersebut dia sampaikan dalam dialog interaktif bertema mengenang Gus Dur di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1/2010).

Meski memiliki keterbatasan penglihatan, menurut Ferry, Gus Dur memiliki kepekaan hati, jauh lebih peka daripada orang-orang yang mempunyai penglihatan sempurna.

"Meski Gus Dur buta matanya, tapi hatinya tidak buta," ujar Ferry mantap.

Ferry tidak peduli apakah Gus Dur nantinya akan mendapat gelar pahlawan nasional atau tidak. Menurutnya, Gus Dur tanpa mendapatkan gelar pahlawan pun sudah menjadi pahlawan sebenarnya.

"Gus Dur dapat gelar pahlawan atau tidak, i dont care," ujarnya.

Dia menegaskan, sebagai tokoh nasional, Gus Dur telah menyatukan carut marut kebangsaan dengan semangat pluralismenya yanmg tiada henti.

Sebagai tokoh nasional, Gus Dur juga dikenal dengan kesederhanaannya. Tidur di kursi pun kerap dia lakukan meski sudah menjadi orang besar.

"Waktu menginap di kontrakan adik saya waktu di luar negeri, Gus Dur dengan enaknya tidur di kursi," kata dosen Fisip UI, Isbodroini Soejanta.

(anw/gus)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads