"Bandara itu milik sendiri (PT Freeport), tapi aturan-aturannya seharusnya ikut bandara umum karena telah menjadi bandara umum," ujar Dirjen Perhubungan Udara Dephub Herry Bakti pada detikcom, Selasa (5/1/2010).
Bandara Timika saat ini didarati oleh Garuda dan Merpati, selain dari maskapai rekanan Freeport. Dengan demikian, kata Herry, maka mereka seharusnya melayani pesawat-pesawat komersial yang mendarat di situ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herry menyatakan, pada akhir Desember lalu pengelola bandara telah mengeluarkan surat edaran pada Merpati dan Garuda bahwa mereka berencana membatasi suplai BBM pada dua maskapai itu karena stok mereka terbatas.
Pada 3 Januari, pengelola bandara mengeluarkan surat yang isinya tidak bisa mengisi BBM pada Garuda. Namun esok harinya, surat itu direvisi. "Mereka tidak menghentikan, tapi mengurangi suplai," ujar Herry.
Saat ini, Garuda memilih menghentikan rute ke Timika karena merasa tidak mendapat jaminan pasokan BBM di bandara setempat. Pesawat mengalihkan penerbangan ke Biak. (nrl/anw)