"Dari sekarang sudah dikerjkan persiapan-persiapan awal. Proses Kepres sedang dilakukan karena ini lintas sektoral," kata Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum (DPU), Hermanto Dardak, pada paparan evaluasi 2009 di Gedung DPU, Jl Pattimura, Jakarta Selatan, Selasa (29/12/2009).
Menurut Hermanto, sediktnya 3 tahap diperlukan untuk pembangunan jembatan sepanjang 30 kilometer tersebut. Pertama, soal kelompok kerja untuk teknis, kedua, aspek pengembangan wilayah dan lingkungan, dan ketiga adalah aspek ekonomi dan finansial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menggarap serius jembatan Selat Sunda yang diperkirakan akan memakan biaya tidak kurang dari Rp 100 triliun, DPU merencanakan sejumlah proyek skala besar dan menengah. Hermanto memaparkan proyek tersebut antara lain, penambahan kapasitas jalan sepanjang 19.370 kilometer, penambahan jalan tol sepanjang 800 kilometer, pembangunan fly over, dan memastikan jalur lintas timur Sumatera dan selatan Kalimantan lebih fungsional.
"Ada proyek yang multi-years, ada yang satu tahun selesai, tergantung besaran proyek," imbuhnya.
Dalam evaluasi sepanjang tahun 2009 tersebut, DPU mengklaim telah berhasil menyelesaikan puluhan ruas jalan nasional di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB dan Papua. Untuk jembatan, DPU mengklaim telah merampungkan pengerjaan berbagai jembatan di Kalimantan, Sumatera, Gorontalo, DIY, Suramadu, Bali dan Maluku.
"Yang paling prestisius menurut saya, ya Suramadu. Sekarang sudah ditambah lampu warna-warni sehingga lebih cantik di malam hari terutama menghadapi malam tahun baru," tandas Hermanto.
(Ari/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini