Konser dibuka dengan pengantar oleh Prof. Giovanni Giuriati, dosen etnomusikologi Fakultas Satra dan Filsafat Universitas La Sapienza Roma. Menurut Giuriati, kesenian Jawa khususnya gamelan merupakan kesenian unik dan telah menjadi bagian dari seni dunia selama berabad-abad.
"Meskipun demikian, kesenian ini ternyata tidak lekang oleh zaman dan bahkan akhirnya menarik perhatian kalangan muda di Italia," ujar Giuriati dalam sambutan konser, yang juga dihadiri Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan Suprapto Martosetomo dan Ibu Ina Suprapto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konser yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut, para mahasiswa antara lain menampilkan komposisi Gending Pambuka, Singiran, Panembrana, Gong Wisnu Wara, Tari Merak dan Rampak Kendang.
Penampilan para mahasiswa tersebut cukup atraktif sehingga berkali-kali mengundang decak kagum para penonton. Seusai acara, para penonton mendatangi para pemain untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal terkait dengan gamelan.
Sementara itu Sekretaris III Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Vatikan Bonifacius Riwi Wijayanto kepada detikcom menjelaskan bahwa konser tersebut merupakan ujian akhir bagi para mahasiswa yang mengambil mata kuliah etnomusikologi, dengan spesialisasi musik Jawa berbobot studi dua SKS.
Menurut Boni, KBRI Vatikan dan Fakultas Satra dan Filsafat Universitas La Sapienza Roma sejak 2006 telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) on the Training and Guidance Apprenticeship (Nota Kesepahaman mengenai Pelatihan dan Bimbingan Magang, red).
MoU tersebut berisikan tentang pemberian fasilitasi pelatihan dan magang untuk mahasiswa Universits La Sapienza Roma mengenai kebudayaan Indonesia. KBRI Vatikan dalam hal ini telah mendatangkan guru kesenian Jawa, untuk mengasah secara intensif kemampuan para mahasiswa dalam bermain gamelan.
Dubes Suprapto Martosetomo menjelaskan bahwa upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada kalangan muda Italia adalah agar kaum muda Italia lebih antusias dalam seni dan budaya tradisional Indonesia.
"Dengan antusiasme tersebut, diharapkan bahwa di masa mendatang kaum muda Italia akan datang ke Indonesia untuk belajar kebudayaan Indonesia secara langsung," tandas Dubes.
Konser gamelan sebagai ujian akhir mahasiswa Universitas La Sapienza tersebut dihadiri tidak kurang dari 100 orang penonton dan mendapat perhatian media setempat.
Tercatat antara lain media Il Giornale dan Corriere de la Sera edisi 17/12/2009 memasukkan konser para mahasiswa tersebut dalam kolom acara konser mingguan yang patut dikunjungi di Roma.
(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini