Dikirimi Boneka Berdarah, Ketua DPRD Magelang Diancam Dibunuh

Dikirimi Boneka Berdarah, Ketua DPRD Magelang Diancam Dibunuh

- detikNews
Kamis, 17 Des 2009 15:31 WIB
Magelang - Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Susilo, mendapat ancaman pembunuhan. Seseorang mengirimnya sebuah bungkusan berisi tulisan ancaman dengan tinta merah dan dua boneka berlumuran darah.

Haris Fauzi, adik ipar Susilo, surat tersebut dikirim ke rumah orang tuanya di Desa Diwak, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Di rumah tersebut saat itu ada kedua mertua Susilo, istri Susilo yakni Indriyatiningsih dan Haris.

"Ayah saya yang pertama menemukan bungkusan berupa amplop besar itu tergeletak di depan pagar rumah," ujar Haris di rumahnya, Kamis (17/12/2009).

Haris mengatakan, ayahnya tidak melihat orang yang meletakan benda tersebut. Penasaran, bungkusan itu kemudian dibawa masuk. Namun saat mengetahui isi bungkusan itu, Haris dan kedua orangtuanya mengaku kaget.

Menurut Haris, bungkusan itu berisi dua boneka kecil yang bagian dadanya dirobek. Boneka itu juga dilumuri darah sehingga tampak menyeramkan. Pelaku juga menyelipkan ular-ularan yang terbuat dari karet.

Tidak hanya itu, pelaku juga menuliskan kata-kata ancaman. Tulisan yang dibuat dengan tinta merah itu berbunyi "Mundur Kamu Sus! Atau Keluargamu Akan Seperti Ini !!!".

"Saya langsung menghubungi Mas Susilo," ujar Haris.

Masalah Politik


Teror tersebut ditanggapi serius oleh Susilo. Dia langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Magelang. Susilo menduga, ancaman yang diterimanya itu terkait aktivitasnya di dunia politik.

Susilo mengakui, ada persoalan di internal di DPC PDIP Kabupaten Magelang. Menurutnya sejumlah oknum di DPC PDIP Kabupaten Magelang tidak senang dirinya menjadi Ketua DPRD Jawa Tengah Magelang.

"Ini terkait posisi saya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Magelang. Ada yang tidak setuju. Saya diminta mundur," tegas Susilo di Mapolres Magelang.

Menurut Susilo, saat mencalonkan diri sebagai Ketua DPRD Kabupaten Magelang tidak semua anggota dewan dari PDIP mendukungnya. Dia hanya didukung 10 dari 13 orang anggota DPRD dari PDIP.

"Saya tidak berani siapa yang melakukan teror ini. Tetapi ada latar belakang permasalahan yang terjadi di internal PDI-P Magelang. Sampai sekarang masalah itu belum selesai," tegas Susilo.

Saat melapor ke Polres Magelang, Susilo didampingi Haris dan sejumlah aparat desa. Dia juga menyerahkan barang bukti berupa dua buah boneka, amplop, surat ancaman dan ular plastik.
(djo/djo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads