Demo Tolak DO, Mahasiswa Unmul Samarinda Diserang Pegawai Rektorat

Demo Tolak DO, Mahasiswa Unmul Samarinda Diserang Pegawai Rektorat

- detikNews
Kamis, 17 Des 2009 14:31 WIB
Samarinda - Aksi demo puluhan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda diwarnai bentrokan. Sejumlah mahasiswa babak beluk dihajar pegawai rektorat universitas tersebut.

Bentrokan tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 Wita, Kamis (17/12/2009). Puluhan mahasiswa yang sedang berunjukrasa di depan pintu gerbang Gedung Rektorat Unmul, tiba-tiba diserang puluhan pegawai dan satpam kampus. Orang-orang tersebut merangsek mahasiswa sambil membawa kayu dan bambu. Para penyerang itu menuding mahasiswa telah merusak portal di pintu masuk rektorat.

Akibat serangan mendadak itu, para mahasiswa lari tunggang langgang. Namun sial, sekitar lima orang mahasiswa kurang cepat menghindar. Mereka pun babak belur setelah menjadi bulan-bulanan para pegawai rektorat itu.

"Satpam kampus ikut memukuli kami," kata Lukas, salah satu mahasiswa di kampus Unmul.

Mahasiswa yang korban tindak kekerasan di dalam kampus itu adalah Yoyo Sudarwanto (Fisipol), Lukas Himuq (Presiden BEM Fakultas Hukum), Emmanuel Dewa (Fisipol), Damianus Lisangki (Fisipol), Lalu Juna (Fisipol) dan Iskandar (Fisipol). Mereka mengalami luka-luka memar di mata, leher dan kaki.

Tindakan brutal para pegawai rektorat dan satpam kampus itu sangat disesalkan mahasiswa. Sebab mereka melakukan aksi unjukrasa dengan cara damai. Mereka pun melaporkan penganiayaan tersebut ke Poltabes Samarinda.

"Kami aksi damai, tapi tidak ada dari rektorat yang menanggapi kami tentang kejelasan kebijakan DO. Tapi kok mereka ramai-ramai membawa kayu?" tanya Yoyo, salah satu korban.

Dihubungi terpisah Humas Unmul Samarinda, Mulyadi, membenarkan adanya peristiwa kekerasan di dalam kampus. Namun, kata dia, tindakan itu dipicu provokasi dari mahasiswa.

"Mereka melempar batu terlebih dahulu dan mengenai satpam," tukas Mulyadi.

Sekadar diketahui, aksi demo ini sudah kesekian kalinya dilakukan para mahasiswa. Mereka mempertanyakan kebijakan drop out (DO) terhadap sejumlah mahasiswa.

(djo/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads