"Dalam rangka peringatan hari Nusantara 13 Desember 2009, melalui surat ini, kami dari Yayasan Gapura Wika Nusantara menyampaikan sebuah pandangan berkaitan dengan pendirian patung Barack Obama di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Menurut hemat kami, keberadaan patung tersebut telah melecehkan prinsip-prinsip dasar kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tulis Heru dalam surat bertanggal 13 Desember 2009.
Menurut dia, pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen diwajibkan kepada seluruh elemen negara, tak terkecuali Pemerintah Daerah. "Atas dasar tersebut, kami mempertanyakan maksud dan tujuan pendirian patung Barack Obama di Taman Menteng. Sebab, kami tidak melihat visi kebangsaan yang terkandung dalam pendirian patung Barack Obama di Taman Menteng. Tidakkah ada tokoh nasional yang layak dijadikan bahan pembelajaran sejarah, selain Barack Obama yang notabene adalah orang asing bagi Bangsa lndonesia?" ungkap Heru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai bagian dari warga Negara yang mencintai Negara Kesatuan Republik lndonesia, kamitidak ingin patung itu menciptakan ruang konflik disintegrasi nasional yang dapat berakibat buruk pada kelangsungan dan masa depan Republik lndonesia," kata Heru.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Friends of Obama, Ron Muller, meminta agar patung seharga Rp 100 juta itu dilihat dari sisi positif. Pendirian patung tersebut membuat Taman Menteng dikenal di seluruh dunia. Obama juga telah berjasa dengan membuat image yang bagus untuk Indonesia. Misalnya saja dalam berbagai kesempatan, Obama berkata,"Saya sekolah di Indonesia, saya makan nasi goreng, makan petai, saya cinta Indonesia."
(nrl/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini