Selama ini keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat jamaah haji dikarenakan tingginya frekuensi penerbangan dari Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah, tetapi sejak memasuki hari kelima membaik dan sudah ada pesawat Garuda yang terbang 'on time' (sesuai jadwal).
"Sampai kemarin (Rabu-Red) paling tidak sudah empat pesawat Garuda terbang sesuai jadwal. Dan kalau tiga hambatan bisa mencair kami optimis jadwal penerbangan semakin membaik, " kata Kepala Dinas Urusan Haji Garuda Indonesia, Hady Syahrean, kepada wartawan Media Center Haji PPIH Daker Jeddah di Hotel Ambassador, Jeddah, Rabu (9/12/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara tiga hambatan yang disebut-sebagai sebagai penghambat kelancaran penerbangan haji hingga keterlambatan antara tiga sampai empat jam, selain akibat tingginya frekuensi penerbangan, berakibat pesawat kesulitan mendapatkan areal parkir (parking slot). Terjadi penumpukan penumpang (congestion) di pintu-pintu masuk (gate) menuju ruang pemeriksaan dokumen, juga tidak lancarnya pemeriksaan tiket dan barang-barang bawaan penumpang (check-in counter).
Menurut Hady, sejak awal pemulangan jamaah haji pada 2 Desember, Garuda telah melaksanakan 69 sort penerbangan (kloter) dengan jumlah penumpang 23.568 orang, selebihnya masih ada 231 kloter lagi dengan 91.000-an penumpang yang akan diberangkatkan secara bergelombang sampai baik dari bandara KKA, Jeddah maupun Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, sampai 1 Januari 2010.
Dalam musim haji kali ini (1430 H/2009 M) Garuda mendapat jatah untuk menerbangkan 114.434 jamaah haji reguler dalam 300 kloter, selebihnya diterbangkan dengan pesawat Arab Saudi Airlines (Saudia) dalam 175 kloter.
Sementara jamaah haji Indonesia termasuk BPIHK mencapai 210.000 jamaah. Untuk mendukung penerbangan haji, Garuda selain mengoperasikan pesawat sendiri, menyewa 13 pesawat terdiri empat Boeing 747 dua Boeing 777, lima Air Bus dan dua Air Bus terbaru keluaran April 2009. Pesawat-pesawat tersebut tergolong masih muda, buatan 1992 sampai 2009.
Hady mengatakan, Garuda tahun ini akan membeli empat pesawat baru Air Bus, dan tahun depan tiga pesawat Boeing 777. Sementara untuk melebarkan sayap penerbangan ke Eropa, dibuka penerbangan Jakarta-Amsterdam pada Juni 2010.
Menanggapi pernyataan Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding saat meninjau penyelenggaraan haji di Tanah Suci beberapa waktu lalu: tarif tiket haji terlalu mahal sampai 1.800 dolar AS, Hady menegaskan, untuk penentuan harga tiket dibahas bersama-sama Depag dan DPR.
Saat penetapan harga tiket itu harga minyak dunia 54 dolar AS/barel, sekarang 70 dolar AS/ barel, dan asumsi harga minyak saat itu 65 dolar/barel.
Hady menjelaskan, ongkos yang dikenakan jamaah haji Indonesia dibagi ke dalam empat zona wilayah, berkisar antara 1.573 dolar AS per orang dari bandara paling barat embarkasi Banda Aceh yang termurah, dan termahal 1.903 dolar AS untuk penumpang yang naik dari Bandara embarkasi paling timur Ujungpandang.
"Ongkos tiket kurang-lebih sama dengan yang dikenakan oleh maskapai lain. Saudia pun ngikuti kita. Saya pikir DPR terlibat dalam menentukan harga tiket saat itu, jadi tidak benar itu kalau sekarang DPR mengatakan harga tiket terlalu mahal. Apalagi sistem tiket dibagi zona," ungkapnya.
(zal/lrn)