Pihak La Sapienza menyanggupi untuk membantu penyelenggaraan Festival Indonesia di Roma dan beberapa kota Italia lainnya, meliputi penampilan kesenian tradisional dan musik kontemporer. Di samping itu juga workshop dan eksibisi kesenian dan kebudayaan Sunda pada Mei 2010.
"Direncanakan pagelaran tersebut akan diikuti sekitar 25 seniman Sunda terkemuka," demikian siaran pers KBRI Roma melalui Konselor Pensosbud Musurifun Lajawa yang diterima detikcom Sabtu malam atau Minggu (6/12/2009) WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini dukungan sudah mengalir dari berbagai pihak. Intercultural Institute for Comparative Music Studies (IICMS), Venezia, melalui direkturnya Prof. Giuriati menyatakan kesediaan IICMS dan Kantor Kebudayaan Venezia untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan Festival Indonesia di Venezia, sebuah kota terapung yang sangat masyhur dengan bangunan-bangunan megah abad pertengahan.
Sementara itu Prof. Bernardi menawarkan untuk memfasilitasi misi kebudayaan STSI Bandung untuk tampil di teater abad ke-13 yang sangat bergengsi di Siena, Tuscany.
"Tempat-tempat pertunjukan bergengsi dan selera tinggi orang-orang Italia dalam bidang musik dan seni merupakan tantangan tersendiri bagi STSI Bandung," ujar Dwiki Dharmawan.
Karena itu, menurut Dwiki, persiapan untuk pertunjukan di Italia harus matang agar dapat tampil maksimal. "Untuk memberi kesan musik Sunda sebagai musik inovatif dan dinamis, pada festival tahun depan akan ditampilkan kombinasi dengan jazz melalui kolaborasi dengan musisi Italia," demikian Dwiki, pentolan Krakatau Band.
Secara terpisah, Dwiki Dharmawan dan delegasi beranggota 6 dosen STSI Bandung dalam kunjungan kerja ke Italia itu juga bertemu dengan dua pakar seni dan musik Indonesia, yaitu Prof. Dr. Giovani Giuriati (Universitas La Sapienza) dan Prof. Dr. Vitto di Bernardi (Universitas Siena, Tuscany).
Delegasi STSI Bandung juga berkesempatan memberikan workshop bagi para anggota Gong Wisnu Wara, kelompok gamelan asuhan KBRI Vatikan. Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa La Sapienza dan masyarakat Italia peminat gamelan, tampak antusias mengikuti demonstrasi dan pelatihan singkat alat-alat musik Sunda, seperti rebab, kecapi, rampak kendang, dan tari topeng yang dibawakan para maestro dari STSI Bandung.
Universitas La Sapienza adalah salah satu perguruan tinggi tertua dan terbesar di Eropa, berdiri sejak 1303. Universitas ini memiliki 21 Fakultas dan sekitar 140 ribu mahasiswa, termasuk Fakultas Sastra dan Filsafat yang menawarkan pengajaran bidang musik etnik (ethnomusicology) dari berbagai negara, termasuk musik etnik Nusantara.
Kunjungan STSI Bandung ke Italia didukung oleh Ditjen Dikti Depdiknas dan KBRI Roma, dalam rangka memperkenalkan serta memperkuat kerjasama kebudayaan Indonesia-Italia dan merupakan bagian dari diplomasi kebudayaan Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral dan saling pengertian masyarakat kedua negara.
(es/es)











































