"Persoalan ini tidak bisa diselesaikan dengan minta maaf. Yang saya ingat dari mereka adalah pukulan ke wajah lebih dari satu kali. Kasus ini harus dilanjutkan, tidak hanya sekadar kekeluargaan," terang Rizal, yang juga alumnus UI jurusan Sejarah ini, melalui telepon, Minggu (6/12/2009).
Rizal pada Sabtu 5 Desember pukul 23.45 WIB, ditangkap dan dipukuli 5 petugas unit narkoba Polsek Beji. Dia disangka memiliki narkoba, namun setelah diperiksa ternyata Rizal hanyalah korban salah tangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal mengungkapkan, tentunya wajar bila seseorang melakukan perlawanan saat disergap orang asing. Nah, alasan meronta-ronta itulah yang dijadikan dasar polisi memukulnya.
"Kapolres dan Kapolsek meminta maaf, mereka minta jangan di-blow up dan dibawa ke tingkat pusat," terangnya.
Setelah selama 15 menit diamankan di pelataran Detos, petugas yang memukulinya mengeluarkan identitas polisi mereka. Tidak lama, datang polisi berseragam dengan mobil dinas dan membawa Rizal ke Polsek Beji.
"Saya sempat diperiksa dan memang salah tangkap. Saya sudah visum ke rumah sakit," ujar Rizal. (ndr/nrl)