Di Film Balibo, Tentara Digambarkan Berdarah Dingin

Di Film Balibo, Tentara Digambarkan Berdarah Dingin

- detikNews
Rabu, 02 Des 2009 16:45 WIB
Jakarta - Film Balibo batal ditayangkan di Indonesia karena dianggap dapat memicu konflik antara Indonesia dan Australia. Di dalam film tersebut, tentara memang ditampilkan tidak mengenal ampun.

Detikcom berkesempatan menyaksikan film berdurasi 111 menit ini, Rabu (2/12/2009). Film Balibo ini mengisahkan usaha wartawan senior Australian Associated Press (AAP) Roger East untuk mencari 5 koleganya yang menghilang di Balibo, Timor Leste pada Oktober 1975. Awal film berjalan lambat dimulai dari pertemuan Roger dan Jose Ramos Horta muda di Darwin, Australia.

Horta mengajak Roger ke Timor Leste untuk meliput konflik yang terjadi. Sedangkan Roger tentu saja ingin mencari 5 wartawan yang hilang. Horta pun menemani Roger berjalan kaki dari Dili menuju Balibo. Di tengah jalan, mereka bertemu sejumlah gerilyawan Fretilin yang mereka tanyai soal keberadaan para wartawan Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencarian Roger dan Horta diselang-selingi dengan adegan kilas balik saat 5 wartawan Australia meliput ke Balibo. Kondisi Balibo yang berbahaya membuat Horta tidak meneruskan perjalanan. Roger pun dipandu seorang gerilyawan Fretilin.

Tensi film pun naik menjelang akhir. 5 Wartawan Australia yang ngotot mengambil gambar, terjebak dalam baku tembak antara Fretilin dan pasukan tentara yang berpakaian sipil. Tidak dijelaskan mereka berasal dari TNI atau kesatuan apa. Namun, pasukan tentara itu digambarkan bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia.

Yang jelas, memang digambarkan sosok seorang kapten dari pasukan berbaju sipil itu. Sang pemimpin pasukan digambarkan agak tua, bertopi dan kemeja serta memakai tas selempang. Saat seorang wartawan menyerahkan diri, sang kapten malah menembak kepalanya.

Adegan selanjutnya pun berdarah-darah. Para wartawan yang tersisa dibantai di dalam rumah persembunyiannya. Adegan ditutup dengan jenazah para wartawan ini ditumpuk dan dibakar di dalam rumah. Roger yang datang 4 minggu kemudian hanya menemukan bercak darah yang mengering.

Di akhir film, digambarkan pasukan tentara menyerbu Dili. Apakah pasukan tentara itu TNI? Dalam film itu, seragam loreng mereka berbeda dengan seragam loreng TNI. Ditampilkan pula sekilas sejumlah personel berbaret merah berwajah Indonesia. Mereka membawa rakyat Dili ke sebuah dermaga, termasuk Roger yang sudah dipukuli. Rakyat Dili ini pun dibantai di dermaga. Roger pun ikut ditembak dan dibuang ke laut.

Sepanjang film, memang tidak ditampilkan lambang-lambang TNI. Kata-kata seperti misalnya "tentara Indonesia", hanya muncul dalam dialog tokoh-tokoh film tersebut.

Film pun ditutup dengan kumpulan foto dan klip berita kemerdekaan Timor Leste serta kembalinya Horta ke Bumi Loro Sae itu. Sebuah tulisan pun menutup film Balibo, "Hingga saat ini para pelaku belum bisa dijerat secara hukum." (fay/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads