Bau Belerang Menyengat Tak Cegah Wisatawan Nikmati Indahnya Kelimutu

Bau Belerang Menyengat Tak Cegah Wisatawan Nikmati Indahnya Kelimutu

- detikNews
Selasa, 01 Des 2009 07:21 WIB
Flores - Tidak seperti biasanya, bau belerang tercium cukup kuat di Gunung Kelimutu yang terletak di Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun, hal itu tidak menyurutkan niat wisatawan untuk mendaki gunung itu dan menikmati keindahan Danau Kelimutu.

Pukul 05.00 WITA, Selasa (1/12/2009), matahari belum menampakkan diri di Kelimutu. Udara dingin merasuk hingga ke dalam tulang. Suhu udara mencapai 16 derajat celcius. Kabut rendah menyelimuti gunung dengan ketinggian 1.640 meter di atas permukaan laut tersebut.

Namun, serombongan wisatawan sudah tiba di pintu masuk lokasi wisata andalan masyarakat NTT itu. Mereka hendak mendaki gunung untuk 'mengejar' matahari terbit (sunrise). Merekahnya mentari dipadu kemilau warna Danau Kelimutu merupakan suguhan alam yang menakjubkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danau Kelimutu dikenal pula dengan Danau Tiga Warna. Danau-danau tersebut merupakan kawah Gunung Kelimutu yang masing-masing berwarna merah, biru, dan putih. Akan tetapi, warna-warna tersebut kadang berubah-ubah tanpa bisa dipastikan waktunya.

Kawasan Wisata Danau Kelimutu berjarak sekitar 14 Km dari Kota Moni, Flores. Jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dengan mengendarai mobil. Di sepanjang jalan, tampak hutan dengan pohon-pohon besar nan rindang.

Untuk mencapai puncak gunung, pelancong harus mendaki anak tangga yang telah dilapisi semen. Kira-kira dalam setengah jam pula, wisawatan sudah dapat melihat danau yang keindahannya dipopulerkan oleh warga negara Belanda, Van Such Telen, tahun 1915, itu.

Namun, pagi ini bau belerang rupanya tidak cukup bersahabat dengan wisatawan karena mengganggu pernafasan. Beberapa wisatawan terlihat mengalami batuk-batuk dan bersin, karena bau belerang tersebut cukup menyedak.

"Saya sudah sering ke sini, cuma baru kali ini mencium bau belerang yang sangat menyengat," kata seorang pemandu wisata, Hendrik, yang mengiringi pendakian itu, kepada detikcom.

Salah seorang penjaga lokasi wisata tersebut, Pius, mengatakan hal serupa. Baru kali ini dia mencium bau belerang yang cukup berat dari aktivitas vulkanik gunung berapi itu. Dia menduga, munculnya bau belerang dengan kadar tinggi ini akibat gempa yang terjadi baru saja.

"Tadi memang serasa ada gempa. Ya, mungkin bau belerang itu terpengaruh dari gempa. Karena tidak seperti itu biasa baunya," timpal Pius.

Meski sebagian menyerah di tengah jalan, beberapa wisatawan nampak tetap bersemangat untuk dapat mencapai puncak Gunung Kelimutu. Perjuangan melawan bau belerang dan rasa lelah akan terbayarkan dengan panorama Danau Kalimutu.

(did/irw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads