"Pak Wili bilang ini biaya operasional. Tapi dia tidak menyebut berapa jumlahnya. Saya baru tahu jumlahnya Rp 500 juta setelah beberapa hari kemudian dari Hendrik," kata Edo dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, Rabu (25/11/2009).
Edo mengaku bertemu Wiliardi di Cilandak Town Square (Citos). Setelah bertemu, mereka melanjutkan perjalanan dengan mobil Edo menuju kawasan Kemang untuk mencari tempat minum kopi. Namun karena tempat yang dituju tutup, mereka akhirnya mengakhiri pertemuan di Kemang dengan penyerahan uang sebesar Ro 500 juta tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa hari kemudian, Edo bertemu dengan Hendrik di McD Tebet, Jakarta Selatan untuk memberi uang operasional. Kemudian Hendrik mengambil uang sebesar Rp 100 juta dari kantong uang yang diberikan Edo.
"Saya bilang ke dia (Hendrik) butuh berapa, Hendrik bilang nggak usah banyak Rp 100 juta saja. Lalu Hendrik mengambil Rp 100 juta dari paper bag. Setelah diambil Rp 100 juta dan saya hitung sisanya saya baru tahu kalau jumlahnya Rp 500 juta," ujarnya.
Dari uang itu, Edo mengaku mengambil uang Rp 100 juta saat dirinya pulang ke Flores. Uang itu dia gunakan untuk biaya pengobatan orang tuanya yang sedang sakit.
"Kemudian saat saya mau pulang ke Flores, saya sempat ambil Rp 100 juta, karena orang tua saya sakit," imbuhnya. Sisa uangnya dititipkan ke teman bernama Fidelis.
(mpr/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini