Boediono berangkat dari kediaman pribadinya di Sawitsari menuju rumah duka, di Perumahan Sawit Sari, Condong Catur, Depok, Sleman, yang berjarak sekitar 400-an meter. Sebelum Boediono tiba, Paspampres dan Brimob Polda DIY melakukan pemeriksaan dan pengamanan di sekitar kompleks perumahan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Sekitar pukul 12.00 WIB, Boediono yang mengenakan kemeja batik lengan pendek warna coklat itu langsung menuju rumah duka (alm) Hadori Yunus yang merupakan koleganya mengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Dengan pengawalan ketat, dia berjalan menuju rumah duka melewati jalan-jalan di sekitar kompleks. Beberapa kali Boediono sempat menganggukkan kepala kepada tetangga sekitar yang dikenalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sebagai staf pengajar di FEB UGM, almarhum Hadori Yunus dikenal sebagai seorang akuntan publik, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Keluarga Besar Marhaenis (KBM) selama dua periode. Dia juga menjabat sebagai anggota Badan Pengurus Harian (BPN) Yayasan Keluarga Pahlawan Nasional (YKPN).
Hadori meninggal pada hari Jumat pukul 16.15 WIB di RS Adi Husada Surabaya seusai mengisi seminar di Sita Tamtama Surabaya. Sebelum meninggal, dia mendadak pingsan sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Diduga almarhum meninggal akibat serangan jantung.
Pada Jumat (20/11/2009), Wapres Boediono baru saja tiba di Indonesia setelah sekitar empat hari melakukan kunjungan ke Roma. Di Roma, Wapres menghadiri World Summit on Food Security.
(bgs/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini