Peristiwa tragis terjadi Kamis (19/11/2009) siang di rumah blok D di Gugus Amarta. Namun, kasus perampokan itu baru diketahui sekitar pukul 13.00 WIB, saat sang pemilik rumah, Hesty, yang merupakan karyawan PT Kuripan Raya, pengembang perumahan tersebut, kembali ke rumahnya.
Rumah itu disatroni perampok di saat Hesty berada di kantornya. Di rumah hanya ada pembantu dan nenek Hesty. Saat menggasak barang-barang yang ada di rumah tersebut, perampok menyekap nenek Hesty dan pembantu. "Pembantunya dipukuli. Sekarang dirawat di RS PMI Bogor. Sedangkan neneknya tidak apa-apa," kata Kapolsek Kemang AKP Agus W saat dihubungi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi dari pembantu, perampok terdiri dari dua orang. Kedua pelaku mendatangi rumah tersebut dengan menggunakan sepeda motor warna putih.
Setelah menyekap penghuni rumah, perampok menggasak banyak barang. "Data yang ada pada kami, barang terdiri dari emas 100 gram, jam tangan, printer, dan VCD player," ujar Kapolsek. Belum diketahui berapa kerugian yang dialami Hesty akibat perampokan ini.
Kapolsek menduga saat perampok menyatroni rumah tersebut, satpam yang menjaga gerbang gugus tersebut sedang tidak di tempat. "Informasinya, satpam sedang tidak di tempat. Katanya sedang melakukan kontrol ke bagian belakang," terang Kapolsek.
Anggota Polsek Kemang telah melakukan olah TKP dan berupaya menelusuri pelaku. "Olah TKP sudah selesai. Kami saat ini masih terus menyelidiki. Semoga bisa terungkap," harap Kapolsek.
Hingga saat ini, polisi belum memeriksa satu pun saksi. "Yang akan kami periksa terlebih dulu nanti korban. Kami menunggu korban pulih. Kami nanti juga akan meminta keterangan satpam," kata dia.
(asy/gah)