Penumpang Protes Sistem 'Transit' Bandara Ngurah Rai

Penumpang Protes Sistem 'Transit' Bandara Ngurah Rai

- detikNews
Jumat, 13 Nov 2009 23:07 WIB
Denpasar - Penumpang pesawat Garuda dari Narita, Tokyo tujuan Jakarta memprotes sistem transit di Bandara Internasional Ngurah Rai. Namun, pihak bandara mengklarifikasi bahwa yang terjadi bukan transit melainkan sistem transfer penumpang.

Keluhan itu disampaikan salah seorang penumpang yang tengah melakukan perjalanan dari Tokyo ke Jakarta, Kamis (12/11/2009). Ia mendarat dengan pesawat Garuda GA 881 di Bandara Ngurah Rai, pukul 17.00 Wita, Denpasar.

Penumpang yang dirahasiakan identitasnya ini, mengeluh karena saat transit harus keluar dari terminal internasional kemudian berjalan cukup jauh menuju terminal domestik. Bahkan, ia pun harus kembali menjalani pemeriksaan, antri cek in serta membayar airport tax.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya baru turun dari Tokyo transit di Bali tetapi mendapatkan pelayanan yang sangat mengecewakan," isi pesan singkat penumpang tersebut.

Adanya keluhan penumpang tersebut diakui General Manajer PT Angkasa Pura I Heru Legowo pada jumpa pers di kantornya, Jumat (13/11/2009). Hadir juga Administrasi Bandara Yuli Sudoso, serta Stasion Manager Garuda Wilayah Bali Wayan Sudiarta.

Heru menjelaskan bahwa penumpang tersebut tidak sedang menjalani sistem transit melainkan transfer penumpang. Pasalnya, setiap penerbangan dari Narita tujuan Jakarta harus mendarat di Bali untuk ganti pesawat.

Hal ini berlaku karena belum ada slot time penerbangan Narita-Jakarta. Pemerintah Jepang saat ini hanya mengeluarkan slot time penerbangan Narita-Bali.

Sudiarta menambahkan, dengan aturan tersebut setiap penerbangan dengan pesawat Garuda GA 881 dari Narita-Jakarta harus singgah di Bali. Kemudian penumpang ganti pesawat Garuda GA 413 melanjutkan perjalanan tujuan Bali-Jakarta melalui terminal domestik.

"Penumpang transfer adalah penumpang yang datang dan akan melanjutkan penerbangan ke bandara tujuan dengan pesawat yang berbeda," kata Sudiarta.

Karena merupakan sistem transfer maka penumpang harus keluar terminal internasional kemudian masuk ke terminal domestik dengan prosedur menjalani pemeriksaan ulang, cek in, serta membayar airport tax.

"Aturan ini memang membingungkan penumpang karena menggangap hanya transit di Bali padahal transfer. Nantinya, untuk memudahkan penumpang kita berupaya agar ada slot time penerbangan Narita-Jakarta agar penumpang hanya transit serta tidak terlalu direpotkan," kata Heru.

(gds/rdf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads