"Kami tadi long march dari Kampus Atma Jaya ke DPR ingin menyampaikan 1000 kartu pos dukungan agar pelaku pelanggaran HAM Semanggi I pada 13 November 1998 dihukum dalam pengadilan HAM Ad Hoc," kata salah satu orang tua Mahasiswa Atmajaya yang terbunuh dalam Tragedi Semanggi I, Sumarsih.
Hal ini disampaikan Sumarsih saat menyerahkan 1000 kartu pos kepada anggota DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/11/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Sumarsih, ikut juga 150 mahasiswa Atma Jaya yang memakai jas almamater merah hati dan mengenakan caping untuk berteduh dari hujan. Mereka meminta agar tragedi Semanggi I dan II dituntaskan.
"DPR periode 2004-2009 melalui pansus orang hilang sudah merekomendasikan pembentukan pengadilan HAM Ad Hoc. Kami minta semua segera dituntaskan," kata Sumarsih yang merangkap juru bicara aksi di Gedung DPR.
Sumarsih berharap pemerintahan SBY konsisten dengan komitmennya menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat. "Sekarang ini pemerintahan SBY ada komitmen menegakkan keadilan. Kemarin SBY sudah menemui kami, DPR juga sudah menemui kami," ungkap Sumarsih.
"Hari ini kami mendapat dukungan masyarakat untuk membawa pelaku pelanggaran HAM berat ke meja pengadilan," pungkasnya.
(van/yid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini