Pertanyaan itu dilontarkan anggota Komisi III dari Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Pria yang dulu berprofesi sebagai pengacara itu mengaku menerima pesan pendek (SMS) yang isinya menyebut anak Marwan, Kemal Darmawan terlibat kasus pembunuhan.
"Bagaimana dengan adanya kasus pembunuhan yang katanya melibatkan anak Anda?" tanya Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/11/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih menurut Ruhut, sejumlah teman Kemal telah dijadikan tersangka namun Kemal sendiri hanya dijadikan saksi. Konon, hal ini karena permintaan Marwan kepada Kejari Bandung. "Katanya berkasnya sekarang sudah P19, tapi belum P21," kata Ruhut.
Menanggapi pertanyaan ini, Marwan terlihat santai-santai saja. Menurutnya, semua itu hanyalah black campaign yang memang sering mampir kepadanya.
Menurutnya, kasus pembunuhan yang dimaksud Ruhut sama sekali tidak melibatkan anaknya, Kemal. Kasus tersebut melibatkan geng motor di Bandung.
"Memamg Pak Ruhut, kalau black campaign luar biasa. Saya pernah dituduh anak saya ikut geng motor, padahal anak saya nggak bisa naik motor," kata Marwan.
Marwan menilai, kampanye hitam seperti ini sering diperolehnya karena jabatannya. "Posisi kita ini rawan, banyak kepentingan orang di sini," lanjut Marwan.
(ken/iy)