Todung: Perlawanan Online Tak Bisa Diabaikan

Kasus Bibit - Chandra

Todung: Perlawanan Online Tak Bisa Diabaikan

- detikNews
Minggu, 08 Nov 2009 13:44 WIB
Jakarta - Perlawanan publik yang dipicu oleh rasa keadilan yang terkoyak membuat Tim 8 bekerja keras agar kasus Bibit dan Chandra lekas terang benderang. Perlawanan itu tak bisa dianggap enteng.

"Kita lihat sendiri, di berbagai kota sudah ada demo di mana-mana. Perlawanan online tak bisa diabaikan. Karena sangat cepat sekali dinamikanya dan semakin mendapat dukungan luas," ujar anggota Tim 8 ini sebelum memasuki gedung Watimpres, Jl Veteran, Jakarta, guna 'memeriksa' Antasai Azhar, Minggu (8/11/2009) pukul 12.30 WIB.

Tim 8 telah bergerak cepat dengan merekomendasikan pada Presiden agar menonaktifkan pejabat-pejabat di lingkungan Polri dan Kejaksaan yang terkait dengan rekaman Anggodo. Rekomendasi final masih terus digodok seiring dengan pengumpulan data yang dilakukan Tim 8.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang pasti kita akan informasikan kasus ini agar kasus ini cepat ditangani. Sebab ini bisa berdampak luas," katanya.

Dampak luas itu misalnya adalah perlawanan online yang tak terhenti dan demo yang digelar di Jakarta hari ini. "Kita tak bisa menunggu lebih lama lagi," ujarnya.

Tim 8 saat ini berusaha mencari jawab soal missing link. "Siapa Yulianto? Di mana dia? Nah kita belum dapat jawaban adanya missing link tesebut. Ini kan keterangan dari Ari Muladi, tapi masih ada missing link. Ya kita akan cari dulu jawaban-jawabannya," demikian Todung.
(her/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads