Staf Khusus SBY Masih Muda, Bergelar PhD dan Bukan Partisan

Staf Khusus SBY Masih Muda, Bergelar PhD dan Bukan Partisan

- detikNews
Selasa, 03 Nov 2009 14:22 WIB
Jakarta - Setelah lebih dari tiga pekan dimatangkan, barulah jajaran staf khusus Kepresidenan RI diperbaharui. Sebagian besar personelnya nanti adalah intelektual muda baru dan bukan dari kalangan partai politik.

"Mereka semuanya orang profesional, PhD, masih muda dan bukan partisan," ujar Jubir Kepresidenan Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/11/2009).

Jumlah staf khusus Kepresidenan RI tetap 9 orang. Menurut Dino, sebanyak 6 nama baru sudah Presiden SBY setujui sebagai anggota staf khusus baru, sedangkan Heru Lelolo (staf khusus bidang otonomi daerah) dan Denny Indrayana (staf khusus bidang hukum) tidak termasuk yang akan SBY ganti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tinggal mencari pengganti saya, Insya Allah pekan depan sudah keluar keppresnya," sambung Dino.

Di luar nama-nama tersebut di atas, staf khusus Kepresidenan RI yang saat ini masih bertugas adalah Sardan Marbun, Irvan Edison, Djali Jusuf dan Kurdi Musthofa. Mereka masing-masing staf khusus bidang pengaduan masyarakat, pertahanan dan keamanan, komunikasi politik dan komunikasi sosial.

Andi Mallarangeng adalah yang paling awal menanggalkan posisinya di staf khusus menyusul penunjukannya sebagai Meneg Pora. Putri Gus Dur, Yenny Wahid, sempat pula menjadi staf khusus Kepresidenan RI bidang komunikasi politik, sebelum mengundurkan diri.

(lh/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads