"Ritonga kemarin sudah dimintai klarifikasi oleh Jaksa Agung. Hari ini kita akan minta klarifikasi dari Pak Wisnu," ujar Hamzah di Kejagung, Jalan Sultan Hasanudin, Jakarta, Jumat (30/10/2009).
Hamzah enggan mengungkapkan teknis klarifikasi yang akan dilakukan. Dia hanya menegaskan klarifikasi akan dilakukan siang ini. Selain itu klarifikasi hanya akan dilakukan pada Wisnu. "Kalau ada perkembangannya, baru (yang lain)," imbuh dia.
Nama Wisnu disebut-sebut dalam rekaman yang diduga sebagai upaya merekayasa kasus pimpinan KPK. Wisnu diduga berbicara dengan suara laki-laki yang mirip Anggodo Widjojo, adik buron KPK Anggoro Widjojo, pada 30 Juli 2009.
Berikut petikan rekaman:
Wisnu : Saya udah telepon Kosasih supaya di-clear-kan. Teknisnya kan yang sangat mengetahui dia yang ke situ-situ.
Anggodo : Yang saya penting dia menyataken waktu itu supaya mbayar Chandra atas perintah Antasari.
Wisnu : Nah itu.
Anggodo: Itu pun bapak denger, saya lapor bapak juga kan.
Wisnu : wong waktu di malem si itu dipeluk anu tak tanya, kok situ bisa ngomong. Si Ari itu dipeluk teriak-teriak, dipeluk sama Candra itu kejadian.
Anggodo : Bohong gak ada kejadian, kamuflase aja.
Wisnu : Ga ada memang, jadi dia cuma dikasih tau, disuruh Ari gitu. Dia curiga duite dimakan Ari.
Dalam percakapan itu, Wisnu mengarahkan kepada seseorang bernama Kosasih yang diduga teman dekat Anggodo, diatur bagaimana seolah-olah ada orang yang menyerahkan duit ke KPK.
Wisnu : Pokoknya yang kunci-kuncinya itu sudah saya omong sama Kosasih, kalo tidak ada lagi, nyampe ya berarti ya enggak bisa kasus ini gitu.
Anggodo : Yang penting buat saya Pak, si Ari, kan dia ngurusi Ade Raharja segala. Ujug-ujug dia dapat perintah nyerahken ke Chandra itu siapa pak? Kan nggak nyambung pak.
Wisnu: Iya coba nanti. Kosasih sudah tahu.
Anggodo : Saya juga pamit sama bapak, ini kali ya mesti mbantu Anggodo to Pak.
Wisnu : kemana?
Anggodo : Ya urusan ini pak, supaya dia (Ari) ngaku donk.
Wisnu : Loh iyaa dia misalnya bilang saya nggak ngomong gitu ya susah ngotot. Cuma masalahnya kalo ngotot kan gak kena gitu. Sampe ada yang Toni, kalo Toni ada pasti selesai kata dia. Toni...dikeluarken, karena Pak Susno juga sudah tau ada. Kosasih juga waktu ketemu terakhir sebelum pulang ke Surabaya dipanggil juga cerita Pak Susno, Pak Susno juga cerita ke saya, hanya itu aja kata dia.
Anggodo : Tapi Susno udah tahu pak, Toni itu Anggodo Pak.
Wisnu : Katanya engak kok. Pak Edi sudah tak tanya Toni itu Anggodo? Enggak tak ada karena saya dikasih tau oleh Pak susno kemarin dari dia dipanggil kalau itu ada nyampe ke orang-orang (uang sampai ke pimpinan KPK) ini.
Anggodo : Pak Winsu kan percaya saya, soal Toni kan saya ngomong ke bapak.
(nik/iy)