Boediono datang menonton film didampingi istrinya, Herawati. Boediono datang menonton sekitar pukul 20.00 wib dengan mengenakan batik. Bersamanya ikut pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, antara lain Menbudpar Jero Wacik, Mendiknas M Nuh, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, dan Menpora Andi Mallarangeng.
Selain itu nampak hadir pula wartawan senior Goenawan Mohammad dan sejumlah tim sukses SBY-Boediono pada Pilpres lalu, antara lain Rizal Mallarangeng dan Choel Mallarangeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paspampres yang memenuhi lantai 1 dan lantai 2 gedung bioskop untuk berjaga-jaga.
"Biskopnya memang ditutup sejak pagi mas, tidak boleh penonton umum," ujar salah seorang pegawai bioskop. Padahal acara nonton Boediono baru dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.
Dalam acara nonton bareng ini, 2 studio yang ada di bioskop ini di-booking oleh panitia. Namun, nampak tak sepenuhnya kursi diisi oleh para undangan.
Kedatangan Mantan Gubernur BI ini atas undangan penulis cerita, Ayu Utami. Dalam sambutannya, Boediono meminta agar semua pihak mendukung kemajuan film Indonesia.
"Film yang bercerita tentang idealisme seperti ini, harus kita dukung. Karena bersi tentang kejujuran dan ketulusan. Kita perlu lebih banyak lagi film seperti ini," tutur Boediono memberi sambutan sebelum pemutaran film dimulai.
Kehadiran Boediono dalam nonton bareng di bioskop ini seakan 'meneruskan' kebiasaan wapres sebelumnya, Jusuf Kalla, yang juga gemar menghadiri undangan pemutaran film Indonesia. Bedanya, tiap kali hadir di bioskop, JK memilih untuk berbaur dengan penonton umum. Penutupan bioskop untuk umum tak pernah dilakukan, bahkan ketika bioskopnya berada di dalam mal.
(gun/sho)