"Siapa bilang Indonesia tidak bisa? Saya beri judul pertemuan ini seperti itu mengapa? Kita sering dicemooh, kita suka diramal hal-hal yang buruk," ujar SBY saat pidato pembukaan National Summit di Hotel Bidakara, Jl Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (29/10/2009).
Menurut SBY, Indonesia tidak bisa maju tanpa persatuan dan kebersamaan. Bahkan dengan beberapa pejabat pun tidak bisa terwujud tanpa kebersamaan dari beberapa pihak.
"Andaikata 100 SBY pun, 200Syamsul arifin (gubernur sumut), tanpa persatuan dan kebersamaan nggak bisa. Bahkan hanya gubernur, wakil gubernur. Intinya kebersamaan dan persatuan," tegas SBY yang mengenakan batik coklat itu.
SBY mengingatkan LSM, media massa juga berperan penting dalam kemajuan Indonesia. SBY pun berterima kasih atas peran keduanya.
"Lembaga swadaya masyarakt yang mengontrol untuk menyelamatkan negeri ini dari hal-hal yang tidak benar. Saya juga berterima kasih pada insan pers di pusat dan daerah, jasa mereka besar," imbuh SBY.
National Summit bertema "Mewujudkan Indonesia Sejahtera, Adil dan Demokratis" digelar 29-31 Oktober.
Acara dihadiri 1.200 undangan seperti Wapres Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono. Selain itu hadir juga pejabat daerah, Kadin nasional dan asing, asosiasi pengusaha, pimpinan DPR, LSM, akademisi dan lembaga keuangan.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan terkait program pembangunan SBY-Boediono 5 tahun ke depan. (nik/iy)