Aksi yang diikuti 50 aktivis dari Migrant Care ini digelar di depan Gedung Kedubes Malaysia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/10/2009).
Massa menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan yang dialami TKI asal Jember, Jawa Timur yang tewas di tangan sang majikan Malaysia itu.
Seorang aktivis perempuan berperan sebagai Munti binti Bani (36). Dia disiksa serta diperlakukan kasar oleh 2 orang majikannya. Wajahnya lebam dipukul, kaki dan tangannya diikat.
"Pukul saja pukul," teriak seseorang aktivis yang berperan sebagai sang majikan. Muntik lalu dimasukkan ke toilet sampai akhirnya meninggal dunia dan diberi kain kafan serta ditaburi bunga.
Munti meninggal 26 Oktober setelah dirawat 6 hari di RS Tengku Ampuan Rahimah, Selangor, Malaysia.
Massa meminta pemerintah Malaysia bertanggung jawab. Pemerintah Indonesia juga didesak mengajukan kasus Munti ke proses hukum.
"Ini terus memprihatinkan. Dari hari ke hari semakin tidak terurus, banyak TKW meninggal tetapi pemerintah diam saja," kata Direktur Migrant Care Anis Hidayah.
Massa juga membentangkan spanduk besar bertuliskan "Satu suara untuk Muntik binti Bani tuntut keadilan" yang dipasang di pagar Kedubes Malaysia.
Aksi yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga kini mengakibatkan Jalan HR Rasuna Said menuju Menteng tersendat. Pengamanan dari kepolisian pun tidak ketat.
(aan/iy)