Perjalanan yang cukup jauh dari Nagoya menuju Tokyo membuat kami menjatuhkan pilihan untuk menggunakan si bullet train, Shinkansen. Jika menggunakan mobil, Tokyo-Nagoya bisa ditempuh dalam waktu 8-10 jam. Namun jika menggunakan Shinkansen waktu tempuhnya jadi 1 jam 45 menit. Karena itulah, naik kereta lebih menghemat waktu, meski ongkosnya cukup mahal, 10 ribu Yen atau setara Rp 1 juta.
Kami mulai menaiki Shinkansen dari stasiun Nagoya dengan tujuanΒ Tokyo. Oh iya, di Jepang, stasiun boleh jadi merupakan salah satu pusat ekonomi. Di sekitar stasiun berkembang berbagai fasilitas mulai dari pusat perbelanjaan hingga hotel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke Shinkansen, kereta yang kami gunakan datang sekitar pukul 08.55 waktu Jepang. Kereta berangkat tepat 5 menit kemudian. Karena masuk di jam-jam sibuk atau rush hour, pengguna Shinkansen sebagian besar adalah kalangan pebisnis.
Tak seperti pesawat yang kadang mengumumkan final call bagi para penggunanya, Shinkansen tidak begitu. Terlambat sedikit saja kita bakal ketinggalan kereta. Makanya kami pun tak mau telat tiba di stasiun.
Kebetulan kereta yang kami tumpangi adalah tipe tercepat dari Shinkansen yakni Nozomi yang diperkenalkan tahun 1992. Nozomi bisa menyentuh kecepatan tertinggi hingga 330 km per jam. Tipe Shinkansen yang lain ada Hikari dan Kodama (sejak 1964) yang memiliki kecepatan maksimum sekitar 280 km per jam, keduanya lebih rendah kecepatannya dibanding Nozomi. Namun ketiganya sama-sama menggunakan listrik.
Kecepatan Shinkansen yang sangat tinggi kadang membuat telinga ini terasa berdengung, namun hal ini terobati dengan pemandangan yang indah selama perjalanan.
Dari jalur Nagoya-Tokyo kita bisa melihat berbagai kota industri di Jepang, dan Gunung Fuji. Saya pun mendapat berkah istimewa, Fuji mau menyingkapkan puncak kawah putihnya yang cantik. Padahal jarang-jarang Fuji mau menampakkan dirinya di tengah kabut seperti yang kami lihat.
Sekadar pengingat, Shinkansen mulai beroperasi pada tahun 1964 lalu dan dioperasikan oleh JR Central. Dan setelah itu langsung menjadi ikon kebanggaan warga Jepang.
Dan kini Jepang tengah mengembangkan Shinkansen baru yang bisa melaju hingga 550 km per jam. Pemerintah Jepang yang semakin sadar lingkungan, menyarankan warganya untuk bepergian dengan kereta listrik seperti Shinkansen ketimbang menggunakan pesawat yang kandungan emisi CO2 lebih tinggi. (ddn/nrl)