Narita, Bandar Udara Supersibuk yang Tak Beroperasi 24 Jam

Laporan dari Jepang

Narita, Bandar Udara Supersibuk yang Tak Beroperasi 24 Jam

- detikNews
Minggu, 25 Okt 2009 12:34 WIB
Tokyo - Meski merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia, Narita International Airport tidak pernah buka 24 jam.

Kebijakan ini diambil karena letak Narita yang berdekatan dengan area penduduk tepatnya kaum petani. Pemerintah Jepang sadar jika airport itu beroperasi 24 jam, maka akan mengganggu ketenangan penduduk di sana.

Karena itulah, airport yang terletak sekitar 65 km dari Tokyo ini mulai dibuka pada pukul 6.00 WIB pagi sampai pukul 23.00 malam. Airport yang buka 24 jam adalah Kansai International Airport.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan Narita dimulai sekitar tahun 1970-an. Waktu itu masih banyak petani yang memberontak. Mereka tidak mau ada airport di wilayah mereka.

Bahkan sempat ada pemberontakan petani besar-besaran. Namun pemerintah Jepang dan penduduk akhirnya berdamai pada tahun 1978. Petani bersedia berdamai karena pemerintah Jepang berjanji untuk memberikan bantuan bagi petani sebagai kompensasi.

Dan janji itu terus dipenuhi sampai sekarang dengan adanya bantuan subsidi bagi petani.

Kini Narita semakin besar lagi, setelah hari Kamis 22 Oktober lalu, Narita berbenah diri dengan menambah panjang landasan pacu tepatnya di Runway B. Mulai Maret 2010 mendatang, landasan pacu ini akan mulai beroperasi penuh.

Pesawat berbadan besar selain Airbus 380 bisa memakai landasan pacu ini. Runway B yang tadinya hanya sepanjang 2.180 meter bertambah panjang menjadi 2.500 meter. Operator bandar udara Narita, Narita International Airport Corp, berharap bisa menambah lalu lintas udara sekitar 20.000 slot penerbangan dari saat ini 200.000 slot.

Itu berarti Narita bakal makin sibuk. Saat ini saja, pesawat harus antre jika akan take off. Kapan Indonesia mempunyai airport sekelas Narita ya, sepertinya kita memang harus banyak belajar ke Jepang.
(ddn/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads