"Kita sudah memutuskan tidak menjadi bagian dalam pemerintahan," kata Wasekjen Hanura Akbar Faizal dalam diskusi bertajuk 'Kabinet Atau Oposisi' di Warung Daun, Jl Pakubuwono, Jaksel, Sabtu (17/10/2009).
Akbar membeberkan, Hanura juga sempat ditawari pos kementrian oleh SBY. Namun, kursi menteri itu tetap ditolak oleh partai besutan Wiranto ini.
"Kami ditawari milih apa saja, tapi saat itu jumlah yang ditawarkan belum tahu," katanya.
Hanura, kata Akbar, menyesali ketidakonsistenan Partai Golkarย yang akhirnya bergabung dengan pemerintah. Penggebosan sebagian elit beringin, katanya, sudah bisa dibaca saat Hanura dan Golkar berkoalisi memajukan Jusuf Kalla dan Wiranto.
"Biar rakyat yang mencatat hal ini," tegasnya.
Akbar menambahkan, Hanura juga berharap agar PDIP tidak ikut bergabung dalam pemerintahan SBY. Meski tanpa Golkar, katanya, PDIP hendaknya mengingat kesepakatan yang telah dibuat dengan Gerindra dan beberapa partai kecil menjelang Pilpres.
"Jangan sampai demokrasi jadi nggak karu-karuan seperti ini: demokrasi hanya sekadar menteri," pungkasnya.
(lrn/djo)