Malam Mengenang Rendra digelar oleh masyarakat Rusia pecinta Indonesia, yang tergabung dalam Masyarakat Nusantara dan Lembaga Persahabatan Indonesia-Rusia di Pusat Perpustakaan Ketimuran, seberang Kremlin, Moskow.
Perhelatan ini dihadiri juga oleh para mahasiswa jurusan Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di ibukota Rusia serta beberapa staf KBRI Moskow.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rendra malam itu dikenang dengan pembacaan pusi-puisinya sejak ia masih muda, hingga sebelum meninggal dunia. Sebanyak 12 mahasiswa dan dosen serta pecinta Indonesia maju ke depan membaca sajak dengan gayanya masing-masing.
Selain menggunakan bahasa Indonesia, sebagian di antaranya membacakan terjemahannya dalam bahasa Rusia.
Menurut Aji, ruangan berarsitektur Italia sontak seolah pindah ke Indonesia. Sajak-sajak Rendra yang dibawakan tanpa teks di malam musim gugur tersebut terasa sangat menggigit.
Semua menyimak dan enggan bergeser dari tempat duduknya. "Saya tidak kenal pribadi dengan Rendra, tapi saya mengaguminya," ujar Savchenkov Sergei, dosen Institut Hubungan Internasional Moskow dengan bahasa Indonesia fasih.
Malam itu pula, di Moskow, beredar informasi bahwa dalam tubuh Rendra mengalir darah Rusia. Benarkah?
(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini