Agung, salah seorang karyawan Karaoke Nav, mengaku sangat bingung dan takut dengan rencana Pemkot tersebut. Menurutnya, jika kebijakan tersebut benar-benar dilaksanakan dirinya akan kehilangan pekerjaan tempatnya menggantung nafkah.
"Kalau semua tempat karaoke ditutup, mau dikemanakan para karyawannya. Bagaimana nasib keluarga mereka pula? Mencari kerja jaman sekarang kan bukan persoalan sepele," ujar Agung.
Karaoke Nav tempat Agung bekerja beroperasi di pusat perbelanjaan Margo City, Jl Margonda, Depok. Di tempat hiburan keluarga tersebut setidaknya ada sekitar 50 karyawan yang bekerja, mulai dari kasir, pelayan, sekuriti, dan teknisi.
Berdasarkan penelusuran detikcom, setidaknya ada 5 tempat karaoke sejenis di kota Depok. Semuanya akan dipaksa berhenti beroperasi pada 17 Oktober mendatang.
"Kalau semua ditutup, yang sudah pasti saja ada 250-an orang yang bakal jadi penganggur," tegas Agung.
Nada keberatan juga dilontarkan oleh salah seorang pengunjung bernama Ricky. Menurutnya, tidak semua tempat karaoke itu mesum atau menyajikan pelayanan plus-plus kepada pengunjungnya.
"Jangan pukul rata dong. Kan nggak semua tempat karaoke mesum. Kalau yang terbuka seperti ini kenapa harus ditutup," tukas Ricky.
(djo/djo)