Linggawaty Hakim, Srikandi Indonesia di Skandinavia

Wawancara

Linggawaty Hakim, Srikandi Indonesia di Skandinavia

- detikNews
Selasa, 06 Okt 2009 14:15 WIB
Riga - Dia datang memuluskan kembali hubungan bilateral RI-Swedia yang sempat kusut masai lantaran isu GAM. Berkat dia pula kini Indonesia populer di Republik Latvia.

Dialah Linggawaty Hakim, satu-satunya Dubes wanita RI di Skandinavia saat ini, memegang akreditasi untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia.

Ketika tiba di Stockholm (25/11/2006) dan menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Raja Carl Gustaf XVI (30/11/2006), Lingga menghadapi situasi tidak ringan: citra Indonesia terutama di bidang HAM sedang kurang menguntungkan dan bagaimana hubungan bilateral bisa kembali mulus dan ditingkatkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita cerdas berpembawaan tenang dan sederhana ini dalam waktu relatif singkat mampu menjawab kepercayaan yang dipikulkan ke pundaknya. Swedia beres, kini berkat Lingga Indonesia sedang menikmati popularitas besar di Latvia. Menlu negeri Baltik ini memuji sepak terjang Lingga langsung di depan Menlu RI Wirajuda.

Saat diwawancarai Minggu malam (4/10/2009), Lingga sedang sibuk di Museum of Foreign Arts, berimpitan dengan Istana Presiden di Riga, Latvia, untuk mempersiapkan promosi batik Sleman (Yogyakarta), malam kebudayaan Indonesia dan resepsi diplomatik. Berikut ini petikannya.

Hubungan bilateral RI-Swedia bagaimana Anda melihatnya sekarang?

Boleh dikatakan sudah berjalan mapan di berbagai bidang dan fora termasuk pendidikan, namun tentu selalu terbuka peluang untuk perbaikan-perbaikan. Selain itu Indonesia juga banyak mendapat bantuan pembangunan kapasitas dan bagusnya Swedia tidak patronizing (tidak ada unsur tuntutan politis, red).

Capaian lain lebih signifikan adalah pertemuan bilateral Pak Menlu dengan Carl Bildt di Stockholm, April 2009 lalu. Tapi, paling mengesankan adalah momen kesediaan Menlu Carl Bildt ke Jakarta, Oktober 2008. Saya senang, sebab di kalangan dubes-dubes asing di Swedia dia terkenal sangat susah 'ditangkap'. Bahwa dia berhasil kita dekati untuk mau ke Indonesia itu mengejutkan banyak pihak.

Kebetulan antara Pak Menlu dan Carl Bildt itu ada chemistry, kalau sudah diskusi bisa berjam-jam. Itu pertemuan bilateral pertama tingkat menteri luarnegeri sejak RI-Swedia membuka hubungan diplomatik (1952).

Ada informasi bahwa Swedia menilai Anda berjasa mencegah benturan dan eskalasi lebih luas dengan negara-negara sahabat yang memiliki perwakilan di Stockholm. Bisa dijelaskan?

Situasi di Swedia memang sempat menghangat terkait isu kartun pelecehan yang merembet dari Denmark. Saya sekadar duduk bersama pemerintah Swedia dan dubes negara-negara islam di suatu tempat. Akhirnya semua bisa selesai dengan baik.

Indonesia sekarang sedang hot di Latvia, negara anggota Uni Eropa yang mungkin kurang dikenal di Indonesia. Apa yang telah terjadi?

Promosi dengan tepat, temanya Indonesia is Coming. Di bidang politik kita gelar seminar dengan Universitas Latvia dengan pembicara Dr. Hariyadi Wirawan (UI), di bidang ekonomi kita mendatangkan Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro Jakti.

Terakhir banyak kegiatan kebudayaan Indonesia yang menarik perhatian Menlu Latvia, Maris Riekstins, terutama setelah kegiatan di Museum of Foreign Arts, Mei 2009, yang dikunjungi sekitar 9000 orang. Menlu Riekstins sampai meminta untuk bisa bertemu bilateral dengan Menlu RI Wirajuda. Mereka akhirnya bertemu di ASEM Hanoi, masih di bulan yang sama. Dan ini juga pertemuan bilateral pertama antarmenlu dalam sejarah hubungan diplomatik kedua negara.

Kepada Pak Menlu, Riekstins mengatakan sesuatu yang sangat menggembirakan bahwa Indonesia sudah eksis di Latvia berkat kegiatan-kegiatan terakhir dan dia ingin mengembangkan hubungan bilateral lebih lanjut. Bahkan presiden Latvia juga meminta pertemuan bilateral dengan Presiden RI di New York. Ini merupakan pertama dalam sejarah, walaupun akhirnya tidak terlaksana karena Bapak Presiden tidak datang ke Sidang Umum.

Seberapa jauh tingkat ketertarikan Latvia terhadap Indonesia?

Ketertarikan Latvia terhadap Indonesia ditandai dengan pengangkatan Konsul Kehormatan Latvia Ayub D.B. Junus di Jakarta dan Jahja Santosa di Bandung. Mereka ini orang-orang bisnis yang tidak perlu uang. Maksudnya mereka bekerja tanpa imbalan gaji. Pak Santosa adalah pemilik Kalbe Farma, rumah sakit dan perhotelan dan Pak Junus pengusaha pelayaran. Sangat bermanfaat punya orang Indonesia sebagai Konsul Kehormatan. Kita selalu bekerjasama dengan mereka untuk mempromosikan Indonesia dan memperlancar sebaliknya.

Bagaimana dengan potensi sektor perdagangan?

Saya sudah berbicara dengan Kadin Latvia, mereka terutama tertarik untuk mengimpor furniture dan kopi. Latvia negara Baltik relatif baru. Setelah merdeka pertumbuhan ekonominya melejit rata-rata 10%. Mereka anggota UE, tuan rumah pertemuan NATO. Potensi perdagangan memang masih kecil, tapi perlu terus digali.

Kebetulan besok (5/10/2009, red) saya sekalian akan bertemu dengan pejabat Kemlu untuk meninjau ulang apa yang bisa dilakukan terkait krisis global. Mereka ada keinginan membentuk forum konsultasi bilateral dari sejak tahun lalu.

Anda Dubes wanita dari negeri dunia ketiga berpenduduk mayoritas Islam. Di Eropa kehadiran Anda tentu menarik perhatian dan tak terlepas dari perspektif atau isu gender?

Saya ingat ucapan Presiden Vaira Vike-Freiberga saat saya menyerahkan surat-surat kepercayaan, "Saya sangat bangga menerima dubes wanita dari negara Islam terbesar. Saya bisa melihat sekarang betapa telah maju negara Anda dalam hal ini." Presiden Vike-Freiberga juga perempuan, cerdas dan dianggap Thatcher-nya Latvia. Saya waktu itu hanya menjelaskan bahwa Indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar dengan ideologi negara Pancasila.

Sudah ada informasi berapa jumlah WNI di Latvia?

Baru satu orang, melalui kontak perkawinan.

Linggawaty Hakim, Duta Besar Luarbiasa Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia

Lahir:ย Bandung, 19 April 1958. Pendidikan Formal: Master of International Law dari University of Stockholm (1991), Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (1981). Karir: Direktur Kerjasama Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (2002-2005), Direktur Kerjasama Sosial Budaya dan Organisasi untuk Negara-negara Berkembang (2005-2006), Perwakilan Tetap RI untuk Masyarakat Eropa di Brussel (2000-2002), Perwakilan Tetap RI untuk PBB di New York (1993-1998). (es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads