BMKG menyatakan, di belahan bumi utara masih terdapat aktivitas badai tropis Parma yang berada di Laut Cina Selatan dan badai tropis Melor di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina. Kedua badai tropis ini mempengaruhi kondisi atmosfer di wilayah Indonesia terutama di bagian utara dan barat serta di sekitar ekuator.
Selain itu, kondisi Dipole Mode di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera masih bernilai negatif dan MJO aktif di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Kondisi suhu muka laut di Samudera Hindia Barat Sumatera, Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik di sekitar wilayah Indonesia masih cukup hangat sehingga masih memberikan suplai uap air yang cukup ke wilayah Indonesia dan kelembaban udara di sebagian besar wilayah Indonesia cukup tinggi sehingga memdukung pertumbuhan awan pertumbuhan awan-awan hujan terutama di Indonesia bagian barat dan utara serta di sekitar ekuator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang adalah:
- Pesisir barat Sumatera
- Sebagian besar Sumatera
- Pesisir timur Sumatera bagian utara dan tengah
- Jawa bagian barat
- Kalimantan bagian barat, timur dan tengah
- Sulawesi bagian barat, tengah dan selatan
- Sebagian besar wilayah Maluku
- Papua bagian barat, utara dan timur
(nrl/iy)