Bantuan & Relawan Menumpuk di Padang, Korban di Pariaman Terabaikan

Gempa 7,6 SR

Bantuan & Relawan Menumpuk di Padang, Korban di Pariaman Terabaikan

- detikNews
Minggu, 04 Okt 2009 00:14 WIB
Padang - Sudah empat hari pasca gempa mengguncang Sumbar yang menelan ratusan nyawa dan ratusan orang hilang. Namun sayangnya bantuan dari berbagai daerah serta relawan banyak menumpuk di Padang. Akibatnya Padang Pariaman terabaikan.

Korban yang hilang akibat gempa masih ratusan jiwa menyebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman. Dikabarkan, ada 600 orang hilang tertimbun tanah longsor serta reruntuhan rumah.

Sudah empat hari gempa berlalu. Pariaman seakan terabaikan dari masalah yang sesungguhnya yakni juga bagian dari korban gempa. Ribuan rumah hancur berantakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga korban, tapi kenapa bantuan tidak merata? Jangankan relawan datang, tenda untuk kami berteduh pun tidak kunjung kami dapatkan," kata Imam Kalek, warga Kecamatan Patamuan, Pariaman dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (3/10/2009).

Apa yang dikeluhkan warga ini benar adanya. Sejumlah bantuan alat berat, sembako serta relawan lebih banyak menumpuk di Padang. Padahal jumlah orang hilang saat ini lebih banyak di Pariaman.

Akibat bantuan yang menumpuk di Padang ini, korban gempa di Pariaman justru terancam sembako, terancam kesehatan mereka. Warga banyak tidur tanpa beralas tenda. Anak-anak balita yang mengharapkan bantuan susu, tak juga kunjung datang.

"Apa kami ini bukan korban gempa juga? Mengapa semuanya menumpuk di Padang? Agaknya pemerintah tidak adil," keluh Simon (37), warga Dusun Sikapak Kecamatan Padang Pariaman Utara.

Keluhan yang sama juga disampai warga korban longsor di Kecamatan Patamuan. Lima dusun rata dengan tanah akibat longsornya tebing. Ratusan warga dinyatakan hilang.

Tapi bantuan jenis sembako warga di sana belum juga menerimanya. Padahal mereka saat ini butuh asopan makanan karena kampung mereka terbenam dengan tanah.

"Kami nggak tahu harus kemana lagi, kampung kami sudah rata dengn tanah. Pemerintah kok belum mejenguk kami," keluh seorang warga yang enggan disebut namanya.

(cha/irw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads