Pembangunan Bandara Ngurah Rai Dipastikan Adopsi Arsitektur Bali

Pembangunan Bandara Ngurah Rai Dipastikan Adopsi Arsitektur Bali

- detikNews
Jumat, 02 Okt 2009 20:27 WIB
Denpasar - Arsitektur terminal internasional Bandara Ngurah Rai yang semula kental bernuansa modern akhirnya disepakati untuk direvisi. Desain bandara baru akan mengadopsi arsitektur Bali.

Kepastian ini disampaikan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Bambang Darwoto usai bertemu Gubernur Bali Made Mangku Pastika di kantor gubernur Jalan Basuki Rahmat, Denpasar, Jumat (2/10/2009).

"Ada perubahan desain yang disepakati. Pada waktu kunjungan wakil presiden, gubernur kami laporkan sudah dilakukan perubahan desain," kata Darwoto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perubahan desain tersebut, menurut Darwoto, terdapat pada arsitektur bangunan terminal internasional. Desain Bandara Ngurah Rai yang futuristik, hemat energi, simpel dan efisien tetap mengadopsi arsitektur budaya Bali pada bagian interior dan eksteriornya. "Pada bagian interior tetap menggambarkan budaya Bali serta pada beberapa tempat di bagian eksterior," kata Darwoto.

Ia mengakui arsitektur Bandara Ngurah Rai nanti tidak sepenuhnya berarsitektur Bali. Sebab, bila semua berarsitektur Bali akan memerlukan biaya yang lebih mahal serta perawatan yang sulit.

Disebutkan dia, pembangunan terminal internasional ini akan menelan biaya sebesar Rp 1,5 triliun. Luas bangunan terminal internasional ini mencapai 250 ribu meterpersegi. Pembangunan akan dimulai Januari 2010 dan diprediksi selesai dalam waktu 30 bulan.

Areal komersial pun mengalami perubahan dengan mengurangi luasnya menjadi 30 hingga 40 persen. "Kalau dulu areal komersial terpisah kini menjadi penunjang dari terminal yang dibangun," kata dia.

Pihak Angkasa Pura juga akan memperpanjang runway and safety area sepanjang 90 meter yang berfungsi untuk keselamatan pesawat. Parkir terminal internasional pun akan dibangun bertingkat layaknya Bandara Cengkareng, Jakarta.

(gds/asy)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads