Gara-gara Gempa, Lobi Batik di Meksiko Digelar di Kafe Kecil

Gara-gara Gempa, Lobi Batik di Meksiko Digelar di Kafe Kecil

- detikNews
Jumat, 02 Okt 2009 10:56 WIB
Mexico City - Penetapan batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO butuh perjuangan. Lobi-lobi dilakukan, terutama pada 6 negara yang duduk di Subsidiary Body of Committee Intangible Cultural Heritage. Sebab merekalah inilah yang berwenang memberi pertimbangan mengenai layak tidaknya suatu mata budaya masuk dalam daftar UNESCO.

Salah satu anggota Subsidiary Body adalah Meksiko, selain Turki, Estonia, Kenya, Korsel dan Uni Emirat Arab. Perwakilan Indonesia di negeri itu pun mendekati pejabat setempat. Cerita menarik ketika Dubes RI di Meksiko, Dr Andung A Nitimihardja beserta staf akan mengadakan pertemuan dengan Direktur Jenderal Kebudayaan Popular Conaculta, Ms Maria Antoineta Gallart Nocetti dan Direktur Cultural Heritage INAH, Dr Lopez Morales Fransisco di gedung CONACULTA tanggal 27 April 2009.

Nugraha Purniawan, Pejabat Fungsi Pensosbud KBRI Meksiko,Β  menceritakan, saat itu di Meksiko sedang merebak swine flu sehingga pemerintah Meksiko mengimbau warganya untuk mengurangi kegiatan di luar rumah. Namun hal tersebut tidak mengurangi tekat KBRI Meksiko untuk menggalang dukungan terhadap masuknya batik dalam daftar UNESCO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya pada saat waktu pertemuan yang telah disepakati terjadi gempa bumi yang cukup besar, berkekuatan 6 skala Richter. Pada saat Dubes RI tiba di kantor Dirjen Kebudayaan Popular Conaculta dengan menggunakan masker dan berbekal buku dan kain batik, seluruh karyawan ternyata berada di luar gedung,Β  menghindari kemungkinan dampak gempa tersebut. Pertemuan di dalam gedung tak memungkinkan.

Namun mengingat tidak adanya kesempatan lain karena Dirjen Nocettiharus segera berangkat ke Paris dalam rangka pertemuan persiapan, ide pun timbul untuk memanfaatkan tempat yang memungkinkan di luar gedung. Satu-satunya tempat yang ada di sekitar gedung tersebut adalah sebuah kafetaria kecil. Jadilah pertemuan yang seharusnya berlangsung di lantai 12 gedung Conaculta digelar di kafe tersebut dengan fasilitas seadanya.

"Alhamdullilah pendekatan berjalan lancar dan pihak Meksiko pun dapat memahami bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia dan berjanji akan membantu pada waktu pembahasan di dalam sidang komite," tulis Nugraha lewat surat elektronik.
(nrl/iy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads