Australia Gagas Pembangunan Bali Peace Park

Denpasar - Pemerintah Australia dan sebuah asosiasi bakal membangun Bali Peace Park di eks Sari Club untuk mengenang tragedi bom Bali I 2002. Rencana ini didukung Pemerintah Kabupaten Badung.

Rencana pembangunan Bali Peace Park (taman perdamaian) digagas pemerintah Australia dan Asosiasi Bali Peace Park. Anggota asosiasi ini adalah para korban dan keluarga korban bom Bali 2002, salah satunya adalah Philip Britten yang menderita luka bakar tingkat 3 mendapai 60 persen. Ia juga kehilangan beberapa kerabat dan sahabatnya di Sari Club.

Dalam proposal pembangunan Bali Peace Park yang dipegang Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, disebutkan, Bali Peace Park adalah sebuah taman spiritual di atas eks Sari Club bagi orang-orang, untuk mengakui adanya serangan teroris pada 12 Oktober 2002 serta teror di seluruh dunia.

Bali Peace Park diharapkan menciptakan sebuah masa depan tanpa rasa takut dengan mempromosikan toleransi, pengertian dan kebebasan tanpa membedakan kebangsaan, budaya, agama, dan ras.

Disebutkan ada dua penyokong Bali Peace Park, yaitu Dr Fiona Wood dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika serta beberapa pendukung dari berbagai instansi. Perdana Menteri Australia Kevin Ruud sangat mendukung dan bersedia membantu pendanaan pembangunan Bali Peace Park.

Nantinya, Bali Peace Park yang berdiri di atas lahan eks Sari Club ini akan diserahkan kepada masyarakat Bali dan pemerintah Kabupaten Badung untuk mengurus dan merawatnya. Diperkirakan Bali Peace Park selesai pada Oktober 2010.

"Pemda Badung sangat mendukung pembangunan Bali Peace Park. Pertimbangannya kita harus menghormati korban dalam tragedi kemanusiaan yang terjadi di Kuta," kata Bupati Badung Gde Agung usai memperingati bom Bali di Konsul Australia jalan Mpu Tantular, Denpasar, Kamis (1/10/2009).

(gds/irw)