Arroyo menyatakan, pembukaan Istana Malacanang sebagai salah satu pusat evakuasi dan distribusi bantuan darurat merupakan upayanya untuk menempuh berbagai cara menanggulangi musibah alam yang terjadi Sabtu 26 September itu.
"Pengungsi dapat berlindung di area yang tersedia di sekitar bangunan Malacanang dan tenda-tenda akan didirikan di antara bangunan tersebut," ujar Arroyo pada Senin malam seperti dilansir AFP, Selasa (29/9/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arroyo menyatakan untuk sementara dia pindah kantor ke markas Paspampres, masih satu kompleks dengan Istana.
Badai tropis Ketsana memicu banjir bandang setinggi 6 meter di Manila dan menular ke provinsi di sekitarnya pada Sabtu. Sedikitnya 240 orang tewas dan 1,87 juta warga mengungsi. Pengungsi yang ditampung di 600 pusat evakuasi, termasuk Istana Malacanang, sekolah, gelanggang olahraga, sebanyak 374.890 orang.
Istana Malacanang dibangun awal abad 19 sebagai rumah dinas pejabat Spanyol semasa periode kolonial.
Istana itu tercoreng ketika 3.000 lebih koleksi sepatu Imelda Marcos tertinggal ketika Ferdinand Marcos yang berkuasa 20 tahun digulingkan pada 1986.
Istana Malacanang merupakan tempat tinggal Arroyo dan dia menerima tamu negara di sana. Istana itu sering menjadi sasaran demo, namun pendemo hanya bisa mendekat 500 meter dari Istana. Namun karena ada musibah banjir dahsyat, Istana itu pun dibuka untuk rakyat Filipina.
(nrl/sho)