Rencana Qaddafy 'Berkemah' di New York Berantakan

Rencana Qaddafy 'Berkemah' di New York Berantakan

- detikNews
Kamis, 24 Sep 2009 12:05 WIB
New York - Pemimpin Libya Muammar Qaddafy memang dikenal nyentrik. Saat menghadiri sidang umum PBB di New York, dia bermaksud menginap di tenda yang didirikannya di Bedford, pinggiran kota New York. Tapi apa lacur, rencana ini jadi berantakan.

Tenda besar itu semula didirikan di lahan milik konglomerat Donald Trump. Namun saat tenda belum tuntas dikerjakan, datanglah aparat pemerintahan setempat yang memerintahkan agar pendirian tenda dihentikan karena melanggar peratuan.

Sebagai keturunan suku Bedouin, Qaddafy dikenal biasa mendirikan tenda besar dalam perjalanan ke luar negeri, seperti dalam kunjungan ke AS pekan ini. Tenda itu sebagian telah didirikan dan peralatan satelit juga telah dipasang, ketika seorang pengawas bangunan tiba di lahan milik Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas di Bedford, kawasan elit sekitar 48 km utara New York City, mengetahui rencana pendirian tenda itu dari Secret Service.

Pengawas bangunan memerintahkan agar para pekerja menghentikan pendirian tenda, namun para pekerja itu tidak bisa bahasa Inggris. Akhirnya dia mengirim perintah itu pada anak buah Trump.

Rencana Qaddafy mendirikan tenda telah terdengar sejak sebulan lalu. Lokasinya adalah pinggiran New Jersey, di lahan milik Kedubes Libya. Namun pemerintah AS menyatakan dia tak bisa menggunakan lahan tersebut untuk mendirikan tenda. Izin mendirikan di Central Park New York juga ditolak.

"Tenda di Bedford membutuhkan sejumlah izin yang mereka tak memilikinya. Ini tidak seperti tenda perkawinan," kata jaksa Bedford, Joel Sachs, seperti dilansir Reuters, Rabu (23/9/2009).

Trump, pemilik Seven Springs seluas 213 are, mengakui bahwa dia menyewakan lahan dalam jangka waktu singkat pada partnernya asal Timur Tengah "yang mungkin atau mungkin tidak mempunyai hubungan dengan Qaddafy."

Qaddafy belakangan ini jadi sasaran kritik akibat keputusan pemerintah Skotlandia melepaskan warga Libya pelaku pemboman Pan Am 103 di Lockerbie, Skotlandia, yang menewaskan 270 orang pada 1988. (nrl/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads