Tenda besar itu semula didirikan di lahan milik konglomerat Donald Trump. Namun saat tenda belum tuntas dikerjakan, datanglah aparat pemerintahan setempat yang memerintahkan agar pendirian tenda dihentikan karena melanggar peratuan.
Sebagai keturunan suku Bedouin, Qaddafy dikenal biasa mendirikan tenda besar dalam perjalanan ke luar negeri, seperti dalam kunjungan ke AS pekan ini. Tenda itu sebagian telah didirikan dan peralatan satelit juga telah dipasang, ketika seorang pengawas bangunan tiba di lahan milik Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengawas bangunan memerintahkan agar para pekerja menghentikan pendirian tenda, namun para pekerja itu tidak bisa bahasa Inggris. Akhirnya dia mengirim perintah itu pada anak buah Trump.
Rencana Qaddafy mendirikan tenda telah terdengar sejak sebulan lalu. Lokasinya adalah pinggiran New Jersey, di lahan milik Kedubes Libya. Namun pemerintah AS menyatakan dia tak bisa menggunakan lahan tersebut untuk mendirikan tenda. Izin mendirikan di Central Park New York juga ditolak.
"Tenda di Bedford membutuhkan sejumlah izin yang mereka tak memilikinya. Ini tidak seperti tenda perkawinan," kata jaksa Bedford, Joel Sachs, seperti dilansir Reuters, Rabu (23/9/2009).
Trump, pemilik Seven Springs seluas 213 are, mengakui bahwa dia menyewakan lahan dalam jangka waktu singkat pada partnernya asal Timur Tengah "yang mungkin atau mungkin tidak mempunyai hubungan dengan Qaddafy."
Qaddafy belakangan ini jadi sasaran kritik akibat keputusan pemerintah Skotlandia melepaskan warga Libya pelaku pemboman Pan Am 103 di Lockerbie, Skotlandia, yang menewaskan 270 orang pada 1988. (nrl/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini