Ratusan ibu-ibu dan anak-anak, seperti dilansir New York Times, Selasa, (15/9/2009), mengantre pembagian tepung dan gula gratis yang dilakukan oleh seorang pedagang lokal, Chaudhry Iftikhar Ahmed.
Mereka berkumpul dan saling berdesakan di gang sempit menuju tempat pembagian sedekah di Khori Garden, yang terletak di perkampungan miskin di selatan Karachi, Senin (14/9/2009) kemarin.
Seorang saksi mata mengatakan ibu-ibu saling berebutan untuk dapat masuk ke dalam gedung tempat sembako dibagikan. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama mendapatkan sedekah. Akibatnya banyak yang kelelahan dan pingsan, sedikitnya 25 wanita mengalami luka-luka.
"Ketika kami berusaha menaiki tangga, kami kehabisan tenaga. Saya bahkan sempat pingsan," ujar Seema Bibi (13) yang saat itu berusaha mencari saudaranya.
Korban luka-luka lantas dibawa ke rumah sakit sipil setempat untuk menjalani perawatan. Sebuah televisi lokal bahkan menayangkan gambar keluarga korban yang meratapi kesedihan di luar kamar mayat.
Selama bulan suci Ramadan, pemberian sedekah berupa makanan gratis memang telah menjadi tadisi di Pakistan. Pemberian sedekah ini seringkali dilakukan oleh individu melalui acara amal maupun keagamaan.
Untuk tahun ini, banyak warga yang berminat pada pemberian sedekah mengingat sepanjang Ramadan harga makanan melonjak naik, terutama langkanya tepung dan gula.
Walaupun pemerintah telah mensubsidi tepung dan gula di Punjab dan Provinsi Sindh, termasuk juga Karachi, namun tetap saja banyak warga yang rela mengantre demi mendapatkan tepung dan gula gratis. Akibatnya seringkali warga yang hadir terlampau banyak dan bahkan membludak.
Sementara itu, penasehat gubernur provinsi Sindh, Sharmila Farooqui, mengatakan pihak yang menyelenggarakan pembagian sedekah, Chaudhry Iftikhar Ahmed, saat ini telah ditahan oleh aparat setempat untuk dimintai keterangan.
(nvc/iy)