Pengumuman ini muncul setelah 40 hari wafatnya sang ibunda. Noynoy yang telah bergabung dalam legislatif Filipina selama 9 tahun itu berniat meneruskan pemerintahan ibunya yang dikenal memegang peranan penting menggulingkan diktator Ferdinand Marcos lewat people power. Demikian dilansir media Filipina, Inquirer.net, Rabu (9/9/2009).
"Saya menerima permohonan orang-orang. Saya menerima usulan dari orang tua saya. Saya menerima tanggung jawab untuk meneruskan perjuangan untuk rakyat. Saya menerima tantangan untuk memimpin dalam pertarungan ini. Saya akan mengikuti pemilihan umum mendatang," ucap Noynoy (49) disambut riuh para pendukungnya di Club Filipino di Manila, tempat ibunya dulu bersumpah janji pada 1986.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Pilpres mendatang Noynoy akan bersaing dengan sepupunya, sekretaris pertahanan Gilberto Teodoro. Juga berkompetisi dengan mantan presiden sekaligus bintang film Joseph Estrada dan senator Manuel Villar.
Ditanya cawapresnya, Noynoy mengaku belum tahu. Terkait kabar Senator Manuel “Mar” Roxas akan bergabung menjadi wakil presidennya, Aquino enggan bicara. Ia menyerahkannya kepada mantan sekretaris industri dan perdagangan itu untuk memutuskannya.
"Saya menyerahkan jatah wakil presiden kepada dirinya, saya menunggu keputusannya," ujarnya.
Noynoy dikenal sebagai politisi low profile namun tak memiliki prestasi luar biasa selama belasan tahun duduk di DPR dan Senat.
(amd/nrl)











































