"Jadi karya De Beranger lebih dikenal masyarakat dunia saat menjadi lagu kebangsaan Malaysia 'Negaraku' ketimbang 'Terang Bulan'," kata seniman musik senior Remy Silado saat ditemui detikcom di rumahnya, Jl Cipinang Muara III, Jakarta Timur, Selasa (1/9/2009).
Hasil penelusuran detikcom, buku setebal 554 halaman tersebut, menuliskan secara tegas lagu 'Negaraku' merupakan hasil saduran lagu karya De Beranger. Pihak Malaysia juga telah terang-terangan mengakui penyaduran itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Remy meyakini, keterangan dalam buku terbitan A.W Bruna Uitgevees BV Utrecht tersebut, sangat valid. Hal ini didasarkan bukti otentik hasil penelurusan dari lembaga penerbit.
"Penerbit buku ini lengkap menyertakan lampiran partitur berdasarkan arsip arsip di Eropa," jelasnya.
Remy menjelaskan, ia tidak mengetahui secara jelas apa judul karya De Beranger yang kemudian disadur dalam bahasa Indonesia dengan judul 'Terang Bulan'. Lagu itu, kemudian sangat populer sehingga menjadi 'lagu rakyat'.
"Itu anak-anak sudah nyanyi puluhan tahun yang lalu," kata Remy.
Remy mengatakan, jika ada orang yang mengaku-ngaku sebagai ahli waris pencipta pastilah berbohong. "Nggak mungkin itu ciptaan Syamsul Bachri, orang lagu itu sudah ada sejak abad 19. Syamsul itu hanya petugas RRI saja bukan pencipta lagu," tandasnya.
Sebelumnya, anak Syamsul Bachri, Aden Bachri mengklaim, lagu terang bulan adalah karya ayahnya. Saat ini, Aden tengah berusaha mengumpulkan bukti bukti yang dapat mendukung pernyataannya itu.
(ape/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini